KOMPAS.com - Kedatangan vaksin Sinovac, salah satu kandidat vaksin virus corona baru dari China, membawa angin segar bagi Indonesia untuk menangani pandemi saat ini.
Pekan lalu, vaksin corona ini telah sampai di PT Bio Farma yang selanjutnya siap diuji klinis fase 3 untuk melihat kekhasiatan vaksin ini untuk melawan Covid-19.
Jumlah vaksin yang diterima Bio Farma dari China sebanyak 2.400 vaksin, yang saat ini sedang dalam tahap pengujian di internal laboratorium Bio Farma.
"Vaksin ini akan dites dulu di internal lab Bio Farma. Namun, clinical trial akan dilakukan oleh Unpad (Universitas Padjadjaran)," ujar Neni Nurainy, Research and Development Bio Farma, kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Baca juga: Agustus, Indonesia Mulai Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac pada 1.620 Orang
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (20/7/2020), Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizansyah mengatakan, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menguji coba kandidat vaksin corona buatan Sinovac.
Sebab, ada dua negara lain yang juga melakukan uji klinis calon vaksin dari China tersebut, yaitu:
Bangladesh menjadi negara yang juga telah menyetujui fase ketiga uji coba vaksin corona asal China yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd.
Baca juga: Kabar Baik, Kandidat Vaksin Corona Moderna Aman Diujikan pada Manusia
Melansir Reuters, Senin (20/7/2020), anggota komite nasional penanganan Covid-19 Bangladesh menuturkan, Sinovac sengaja menguji coba vaksinnya di luar China karena kasus virus ini telah menurun di negara tersebut.
Rencananya, Pusat Penelitian Penyakit Diarrheal Internasional di Bangladesh (ICDDR, B) akan melakukan uji coba vaksin corona ini pada bulan depan, Agustus.
"Kami telah memberikan izin untuk uji coba setelah meninjau protokol penelitian," ujar Mahmood Uz Jahan, pimpinan Dewan penelitian Medis Bangladesh, dikutip dari Reuters.
Uji coba akan dilakukan di tujuh rumah sakit Covid-19 di Dhaka, ibu kota Bangladesh.
Sebelum dikirim ke Bangladesh, vaksin corona buatan Sinovac telah lebih dulu diuji coba tahap III di Brasil.