Untuk diketahui, penyakit katastropik merupakan penyakit yang akan membutuhkan biaya yang tinggi dalam pengobatannya.
2. Menghabiskan anggaran
Hal ini berkaitan dengan rentannya terkena penyakit katastropi, juga kan berpengaruh terhadap kebutuhan anggaran yang lebih besar lagi.
Bahkan, bisa menghabiskan atau berpengaruh banyak terhadap anggaran pengeluaran untuk Penyakit Tidak Menular.
3. Penurunan produktivitas
Pungkas berkata, seperti yang sudah dilakukan oleh banyak apra ahli tentang tobaacco atau tembakau untuk rokok ini, bahwa konsumsi rokok secara aktif dapat menjadi pemicu atau faktor risiko penyakit kronis terjadi.
Baca juga: Gambar Peringatan pada Bungkus Rokok Efektif Kurangi Perokok, Ahli Jelaskan
Jika Anda menderita penyakit kronis akibat konsumsi rokok ini, bukan tidak mungkin aktivitas Anda sehari-hari bisa terganggu karena penyakit kronis yang diderita
4. Memperparah kemiskinan
Ketiga dampak rokok yang telah disebutkan sebelumnya, kata Pungkas, akan sangat berkaitan samu dengan yang lainnya.
Menjadi perokok aktif, bisa menjadi penyebab dari memperpanjang kemiskinan itu.
Sebab, harus membeli rokok yang harga jualnya saat ini sudah semakin naik, berisiko terkena penyakit kronis atau katastropik, menghabiskan anggaran, penurunan produktivitasdan akhirnya memperparah kemiskinan .
Baca juga: Pandemi Covid-19, Momentum Pemerintah Perbesar PHW di Bungkus Rokok
Oleh sebab itu, pengendalian konsumsi rokok dapat membantu Anda dan keluarga Anda terjaga kesehatannya.
"Pengendalian konsumsi rokok membantu keluarga miskin untuk mengalokasikan pendapatan ke arah yang telah produktif," ujar dia.
Pada dasarnya, tegas Pungkas, masalah rokok itu bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi dan sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.