Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Enoki Dikaitkan dengan Wabah Listeria, Penyakit Apa Itu?

Kompas.com - 25/06/2020, 11:59 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CNN,CDC,FDA

Gejala muncul bisa dalam hitungan jam atau selama dua sampai tiga hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi L. monoctogenes.

Namun, bentuk listeriosis yang lebih parah memerlukan waktu mulai dari tiga hari sampai tiga bulan untuk berkembang.

Karena kisaran tingkat keparahan penyakit berbeda, orang harus berkonsultasi dengan layanan kesehatan jika curiga telah mengembangkan gejala yang menyerupai infeksi L. monoctogenes.

Kelompok berisiko

Tingkat keparahan listeriosis bervariasi dan dalam beberapa kasus bisa berakibat fatal, terutama di kalangan orang tua berusia lanjut, orang dengan sistem imun lemah, atau mereka yang mengidap penyakit kronis.

Listeriosis dapat sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayi baru lahir.

Bakteri L. monoctogenes dapat menyebabkan komplikasi serius pada kehamilan yang bisa mengakibatkan keguguran atau kelahiran mati.

Bayi baru lahir yang terinfeksi listeriosis dapat mengalami komplikasi kesehatan parah yang memerlukan perhatian medis, menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup, dan mengakibatkan kematian.

Ibu hamil yang memiliki gejala listeriosis, seperti nyeri otot, mual, leher kaki, sakit kepala, dan lainnya, wajib segera memeriksakan kesehatan dan memberi tahu petugas medis apa yang dimakan.

Baca juga: Cegah Pemutihan, Terumbu Karang Diberi Makan Bakteri Probiotik

Makanan terkait wabah listeriosis di AS

Sebelum jamur enoki, beberapa makanan telah dikaitkan dengan wabah listeriosis sebelumnya di AS.

Makanan itu antara lain susu dan keju mentah, es krim, sayuran mentah dan sayur olahan, buah mentah dan buah olahan, unggas mentah atau kurang matang, sosis, hot dog, daging deli, ikan mentah atau asap, dan makanan laut.

Selain makanan manusia, bakteri L. monocytogenes juga telah ditemukan dalam makanan hewan peliharaan mentah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com