Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pemutihan, Terumbu Karang Diberi Makan Bakteri Probiotik

Kompas.com - 18/06/2020, 17:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Ilmuwan telah menemukan beberapa jenis bakteri baik atau probiotik yang dapat membantu karang tetap sehat selama masa-masa stres atau pemutihan (coral bleaching).

Penelitian ini sekaligus memberikan kunci untuk bisa melestarikan ekosistem perairan di wilayah yang mengalami kenaikan suhu laut.

Salah satunya pada kawasan Great Barrier Reef di Australia yang merupakan kumpulan terumbu karang terbesar di dunia dengan luas 2.300 kilometer.

Melansir IFL Science, Rabu (17/6/2020), Great Barrier Reef Foundation menyatakan, sebuah penelitian lingkungan di dalam laboratorium berhasil membuktikan, bahwa memberi makan probiotik dapat meningkatkan kesehatan terumbu karang.

Baca juga: Kelestarian Ekosistem Terumbu Karang Terancam Rusak, Ini Penyebabnya

"Memberi makan probiotik yang bermanfaat bagi karang meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan, dan meningkatkan peluang karang untuk bertahan hidup selama mengalami stres akibat tekanan panas air laut," tulis pernyataan Great Barrier Reef Foundation.

Studi dilakukan oleh tim peneliti internasional dengan melakukan perawatan pada sejumlah spesies karang, yakni dengan sebagian karang diberikan beberapa jenis mikroorganisme yang menguntungkan

Kenaikan suhu laut memutihkan karang

Penelitian dilakukan di samudera buatan terbesar di dunia atau yang dikenal Biosphere 2 yang berlokasi di Arizona dan Hawai. Biosphere 2 adalah sebuah sistem ekologikal tertutup buatan manusia.

"Berkali-kali karang yang menerima probiotik berada dalam kesehatan yang lebih baik daripada yang tidak," kata Ketua Peneliti Profesor Raquel Peixoto.

Dalam beberapa tahun terakhir karang di kawasan Great Barrier Reef mengalami pemutihan massal. Pada 2016 hampir sepertiga karang musnah karena kenaikan suhu air laut akibat perubahan iklim.

Pemutihan karang terjadi ketika suhu laut naik, menyebabkan perginya alga bernama Zooxanthellae yang hidup menempel di karang.

Alga inilah yang memberikan warna-warni pada karang. Keduanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme.

Karang menyediakan rumah bagi Zooxanthellae dan akses pada sinar matahari untuk fotosintesis. Di sisi lain, karang juga mendapatkan sebagian nutrisi dari hasil fotosintesis alga tersebut.

Baca juga: Mirip Bunga, Terumbu Karang Ini Ternyata Predator Ubur-ubur

Jika suhu laut naik dan membuat stres alga, maka ia akan pergi meninggalkan karang. Kemudian karang turut stres, kehilangan warna pelanginya dan memudar menjadi putih.

Bila suhu lautan terus menerus tinggi dalam beberapa hari atau minggu, terumbu karang bisa mati. Akan tetapi, apabila suhu kembali normal, alga akan kembali dan perlahan karang bisa membaik.

Jadi memang masih memungkinkan karang yang mengalami pemutihan untuk bisa pulih. Sayangnya, banyak karang yang akhirnya mati karena mereka tidak memperoleh kembali alga dengan waktu yang cukup cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com