NASA: Wahana Antarika Mars Deteksi Kehidupan Kuno di Australia, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Badan antariksa Amerika (NASA) sedang menguji wahana antariksa baru untuk planet Mars dengan penjelajahan di padang pasir Australia.

NASA Perseverance rencananya akan diluncurkan ke Mars pada Juli mendatang. Wahana penjelajah ini nantinya akan mencari tanda-tanda kehidupan purba di planet ini.

Namun, selama pengujian penjelajahan di sepanjang padang pasir Australia, para ilmuwan NASA dikejutkan dengan penemuan kehidupan kuno di kawasan ini.

Baca juga: Medan Magnet Kuno di Mars Ungkap Sejarah Evolusi Planet Merah

Jejak kehidupan purba di Australia Flinders Rangers, penjelajah Mars ini menemukan fosil fisik dan tanda-tanda kehidupan mikroba dari ratusan juta tahun yang lalu.

"Kami menemukan tanda-tanda kehidupan mikroba purba dari periode Kambria, yakni ketika hewan pertama kali berevolusi di Bumi," kata ahli astrobiologi University of New South Wales, Bonnie Teece seperti dilansir dari Futurism, Selasa (5/4/2020).

Penelitian baru ini memberikan tanda bahwa teknologi ini menjanjikan dan sesuai untuk misi perburuan kehidupan di luar Bumi, yakni yang akan dilakukan di Mars.

Setelah menemukan jejak-jejak kehidupan purba, para peneliti menggunakan data yang dikumpulkan Perseverance, wahana antariksa yang akan diluncurkan ke planet Mars.

Data tersebut digunakan untuk membuat perkiraan yang mendidik tentang kondisi lingkungan dari fosil yang ditemukan.

"Kami menemukan biomarker, senyawa organik dan fosil fisik, serta mineral yang terkait dengan biologi di Bumi," sambung Teece.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Astrobiology ini dinilai dapat membantu penelitian tentang astrobiologis di masa depan dalam mengungkap sejarah kehidupan kuno.

Shutterstock.com Ilustrasi Planet Mars

Baca juga: Ilmuwan Klaim Molekul Biologi di Mars Merupakan Bukti Tanda Kehidupan

Menurut Teece, Flinders Ranges memberi analog yang masuk akal. Kawasan ini dinilai sesuai dalam menggambarkan kondisi di Mars yang kering, berdebu dan selalu berangin.

Selain itu, fakta bahwa fosil dapat terdegradasi oleh jenis panas dan tekanan yang sama seperti di Mars.

"Kami ingin menggunakan teknik yang sama yang ada pada Rover untuk menunjukkan area terbaik dalam mencari kehidupan di Mars," imbuh Teece.