Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2020, 19:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Nature

Studi sebelumnya berhasil menunjukkan manfaat sinar Far-UVC untuk mengekspos bakteri yang diradiasi pada permukaan atau dalam suspensi.

"Kami telah mengembangkan pendekatan sterilisasi berbasis sinar UV menggunakan Far-UVC dengan panjang gelombang tunggal yang dihasilkan oleh exilamps yang difilter," jelas penulis.

Secara selektif, sinar UV ini menonaktifkan mikroorganisme, tetapi tidak memberi kerusakan biologis pada sel dan jaringan mamalia yang terpapar.

Pendekatan ini didasarkan pada prinsip biofisik dalam sinar far-UVC yang dapat melintasi dan menonaktifkan bakteri dan virus yang biasanya berukuran mikrometer atau lebih kecil.

Peneliti mengklaim keuntungan utama dari pendekatan berbasis UVC, yang sangat kontras dengan pendekatan vaksinasi, adalah bahwa sinar UV ini cenderung efektif terhadap semua mikroba di udara.

"Untuk pertama kalinya, kami menunjukkan far-UVC secara efisien menonaktifkan virus aerosol di udara," tulis penulis dalam makalah tersebut.

Hasil penelitian ini diklaim dapat menjadi cara yang mudah dalam pencegahan dan pengurangan infeksi virus melalui udara tanpa membahayakan kesehatan manusia yang melekat pada lampu UVC germicidal konvensional.

Baca juga: Studi Covid-19: Virus Corona Lebih Rentan Infeksi Pria dan Obesitas

Jika hasil ini dikonfirmasi dalam skenario lain, maka penggunaan lampu UVC tingkat sangat rendah di lokasi publik dapat mewakili metodologi yang aman dan efisien untuk membatasi transmisi dan penyebaran penyakit mikroba yang dimediasi udara melalui udara.

Lokasi umum seperti rumah sakit, kantor dokter, sekolah, bandara dan pesawat terbang dapat dipertimbangkan di sini.

Pendekatan ini dapat membantu membatasi epidemi influenza musiman, penularan TBC, serta pandemi besar.

Salah satunya kemungkinan untuk menerapkan sinar Far-UVC pada upaya pengurangan dampak penularan infeksi virus corona baru yang menyebabkan Covid-19, seperti yang dilakukan para peneliti FT-UI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com