Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Probolinggo, 4 Wilayah Ini Juga Alami Ledakan Ubur-ubur

Kompas.com - 30/04/2020, 13:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Faktor faktor tersebut antara lain eutrofikasi atau pengayaan nutrien di dalam air, perubahan iklim global termasuk suhu perairan, arus perairan, penangkapan ikan berlebihan, dan invasi alien spesies.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Apakah Ubur-ubur Memiliki Mata untuk Melihat?

Secara garis besar, faktor-faktor tersebut akan kembali ekosistem rantai makanan di alam.

"Secara garis besarnya sih lari nya ke rantai makanan, yang selama ini berjalan baik jadi tidak seimbang karna faktor- faktor di atas," ujar dia.

Dijelaskannya, dengan eutrofikasi, terjadi kenaikan nutrien yg tinggi diikuti dengan kenaikan produsen primer (fitoplankton), kemudian diikuti kenaikan konsumen pertama (zooplankton).

Lalu bersambung pula dengan kenaikan jumlah pemakan zooplanktonnya, termasuk ubur-ubur.

Ledakan ubur-ubur akan terjadi jika dua kondisi berikut terjadi.

1. Predator zooplankton lainnya sedikit dan kalah dalam berkompetisi dengan ubur-ubur.

2. Predator ubur-ubur tidak ada. Predator ubur-ubur dewasa adalah penyu, predator ubur-ubur anakan adalah beberapa jenis ikan.

Banyak kejadian yang belum diketahui

Menurut Ridho, barangkali kejadian ledakan ubur-ubur seperti ini sering terjadi di wilayah lainnya tetapi belum terdata atau belum terlapor dengan baik.

"Kami rasa mungkin masih banyak daerah lain yg mengalami ledakan ubur ubur, tapi mungkin tidak dilaporkan dan tidak diliput media, jadi kita tidak ada data lebih," kata dia.

Baca juga: Ubur-ubur Mati Masih Bisa Menyengat, Ini Penjelasan dan Cara Menanganinya

Oleh sebab itu, Ridho dan timnya sedang mencoba membangun sistem pelaporan melalui situs atau aplikasi untuk masyarakat melaporkan kejadian ledakan ubur-ubur seperti ini.

Untuk mempermudah penelitian dan pengumpulan data lebih lanjut terkait fenomena ini, Ridho meminta kepada masyarakat agar dapat memberitahu atau melaporkan jika ada kejadian serupa di sekitar lingkungan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com