Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ubur-ubur Serbu PLTU di Probolinggo, Ahli Sebut Bukan Hal Aneh

Kompas.com - 30/04/2020, 12:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video viral menunjukkan ribuan ubur-ubur tampak "menyerbu" Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Probolinggo, Jawa Timur.

General Manager PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 Mustofa Abdilah mengatakan, ribuan ekor ubur-ubur terlihat sejak Sabtu (25/4/2020).

"Ribuan ekor ubur-ubur yang terpantau bergerak secara masif dari arah barat sejak dua hari yang lalu," kata Mustafa dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Fakta Menarik Ubur-ubur, Hewan Purba hingga Pernah ke Luar Angkasa

Mustofa mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada 2016.

UP Paiton telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menghalau ribuan ubur-ubur agar tak mengganggu aktivitas di pembangkit listrik.

Lalu mengapa ribuan ubur-ubur bisa menyerbu PLTU di Probolinggo?

Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Oksto Ridho Sianutri, menjelaskan bahwa fenomena tersebut bukanlah hal yang aneh.

"Aneh sih mungkin tidak, karena ledakan hewan atau organisme tertentu bisa terjadi jika suatu ekosistem tidak sehat atau rantai makanan yang putus, atau ada eutrofikasi," kata Ridho kepada Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Eutrofikasi adalah roses perkembangbiakan tumbuhan air dengan cepat karena memperoleh zat makanan yang berlimpah akibat pemupukan yang berlebihan.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Apakah Ubur-ubur Memiliki Mata untuk Melihat?

Hanya saja, menurut dia, mungkin kasus di Probolinggo merupakan sesuatu yang lain. Sebab, berdasarkan data yang diketahui Ridho, kejadian ledakan ubur-ubur ini justru sudah terjadi sejak tahun 1970-an.

"Di link video yang tersebar juga bilang masyarakat sudah biasa dengan ledakan ubur-ubur," ujar dia.

Sekitar tahun 1990-an, Probolinggo termasuk daerah pengekspor ubur-ubur, selain Cilacap dan Jepara. Meskipun demikian, Ridho belum mengetahui pasti data terkini apakah ekspor ubur-ubur tersebut masih berlangsung hingga sekarang.

Saat ini, Ridho dan timnya masih mencoba menghimpun data-data lain terkait fenomena ini. Koordinasi dengan Dinas Kelautan setempat juga sudah dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab, jenis ubur-ubur, dan periode kejadiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com