Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pasien Covid-19 Kerap Menyangkal dan Berbohong?

Kompas.com - 23/04/2020, 17:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Recall bias

Dalam kesempatan lain, Henry Surendra selaku ahli epidemiologi Eijkman-Oxford Clinical Research Unit menyebutkan bahwa masyarakat bisa menjadi hambatan penanggulangan Covid-19.

Salah satu tantangan hadir dalam hal surveilans dan respon, dengan bentuk recall bias.

“Recall bias adalah saat seseorang ditanya dalam 14 hari terakhir, maka ia cenderung lupa atau sengaja tidak jujur,” tutur Henry dalam webinar bertajuk “Mengukur Efektivitas Intervensi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19”, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: PSBB Efektif Cegah Penyebaran Corona, Ahli Ingatkan Gelombang Kedua

Tantangan selanjutnya adalah ketidakpatuhan dan partisipasi yang belum optimal.

“Misal saat beberapa wilayah melangsungkan PSBB, masih ada tempat ibadah yang melangsungkan ibadah massal. Atau masih banyak orang berkerumun tanpa menggunakan masker,” tambah Henry.

Komunikasi tepat sasaran

Jika penyangkalan dan kebohongan ini terus-menerus dibiarkan, bukan tidak mungkin penanggulangan Covid-19 di Indonesia akan semakin terulur. Bagaimana cara menyiasatinya?

Tri menyebutkan perlunya komunikasi dan pemberian informasi yang seimbang sesuai dengan kelas ekonomi dan status sosial.

“Orang-orang yang berada pada status sosial middle up sangat mudah dididik. Namun mereka yang statusnya middle ke bawah, kita butuh memberi informasi sesuai kebutuhan mereka,” paparnya.

Baca juga: Strategi Korsel Lawan Corona, Transparansi hingga Layanan Konseling

Salah satu jalur terbaik untuk menjangkau masyarakat seperti ini, menurut Tri, adalah dengan memanfaatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Puskesmas.

“Beda daerah, beda lagi cara penyampaiannya. Komunikasi kita harus tepat sasaran, tidak bisa ngomong dengan standar normal kita,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com