Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular di Indonesia Melonjak

Kompas.com - 23/04/2020, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Negara Indonesia disebut sedang mengalami transisi epidemiologi, pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM.

Endang menuturkan, pada tahun 1990-an, penyakit menular masih menjadi faktor risiko tertinggi seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulosis (TB), dan diare.

Di masa itu, penyakit menular seperti ISPA, TB, dan diare juga menjadi penyebab kematian tertinggi.

Baca juga: Benarkah Obesitas Pengaruhi Darah Tinggi? Ini Penjelasannya

Kemudian di tahun 2010, stroke menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian. Hal ini diikuti oleh TB, kecelakaan lalu lintas, dan diare.

"Di tahun 2010 ini mulai terjadi pergeseran, di mana penyakit tidak menular menempati lima besar penyebab kesakitan dan kematian di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia," ungkap Endang dalam media workshop daring bersama Nutrifood, Badan POM RI, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Nah, sejak tahun 2015, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa empat penyakit teratas penyebab kecacatan, kesakitan, dan kematian adalah stroke, penyakit jantung iskemik, kanker, dan diabetes mellitus (DM).

"Bahkan data terakhir dari litbangkes juga menunjukkan hal serupa. 60 persen penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular," ungkap Endang.

Empat dari lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia saat ini adalah penyakit tidak menular.

Adapun rinciannya adalah stroke (21,1 persen), jantung koroner (12,9 persen), diabetes mellitus (DM) dengan komplikasi (6,7 persen), tuberkulosis (5,7 persen), dan hipertensi dengan komplikasi (5,3 persen).

Endang juga memaparkan data pembiayaan BPJS terbesar pada 2018, sekitar Rp 20 triliun digunakan untuk pembiayaan penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan talasemia.

Tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia

Dijelaskan Endang, saat ini Indonesia menghadapi empat transisi, yakni transisi epidemiologi, transisi demografi, transisi gizi, dan transisi perilaku.

Keempat transisi inilah yang pada akhirnya mengakibatkan tingginya angka penyakit tidak menular.

Ilustrasi makanan asin dan manis.carotur Ilustrasi makanan asin dan manis.

Berikut penjelasan dari keempat transisi tersebut:

1. Transisi epidemiologi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com