Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana 5 Pandemi Terburuk Dunia Berakhir? Sejarah Mencatat

Kompas.com - 20/04/2020, 07:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Sumber History

The Great Plague terjadi pada 1665, menewaskan sekitar 100.000 warga London hanya dalam waktu 7 bulan. Semua ruang public ditutup dan orang yang terinfeksi wajib mengisolasi dalam rumah untuk mencegah penyebaran penyakit.

Mereka yang tewas dimakamkan secara massal. Begitulah pandemi ini berakhir.

4. Cacar air

Selama berabad-abad, cacar air merupakan penyakit endemic di Eropa, Asia, dan negara-negara Arab. Penyakit ini menewaskan 3 dari 10 orang yang terinfeksi, sisanya mengalami bekas luka yang cukup parah.

Sekelompok orang yang membawa penyakit ini dari masa lampau ke dunia modern adalah para penjelajah Eropa.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Vaksin, Sudah Ada Sejak 1.000 Tahun Lalu

Populasi yang kini menempati wilayah Meksiko dan AS memiliki nol imunitas terhadap cacar air. Dengan munculnya para penjelajah Eropa, angka kematian di dua wilayah tersebut mencapai puluhan juta orang.

Beberapa abad kemudian, cacar merupakan virus epidemi pertama yang memiliki vaksin. Butuh waktu setidaknya dua abad kemudian, yaitu 1980-an, World Health Organization mengumumkan cacar air akhirnya kandas dari muka bumi.

5. Kolera

Pada awal abad ke-19, penyakit kolera menguasai Inggris, menewaskan puluhan ribu orang. Adalah John Snow, dokter yang menyadari bahwa penyakit tersebut berasal dari air minum.

Snow kemudian meyakinkan pemerintah setempat untuk mengganti handle di sumber air Broad Street, kemudian infeksi kolera pun berkurang seketika.

Baca juga: Matematika Ungkap Jumlah Maksimal Kumpulan Orang saat Pandemi Corona

Hal yang dilakukan Snow menjadi acuan banyak pihak untuk memperbaiki sanitasi, dan menjaga kebersihan air minum dari kontaminasi bakteri.

Saat ini, kolera telah tereliminasi dari negara-negara maju. Namun di negara-negara dunia ketiga, kolera masih menjadi momok karena terbatasnya akses air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com