Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tali Tertua di Dunia Ditemukan, Pembuatnya Manusia Purba Neanderthal

Kompas.com - 18/04/2020, 10:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Neanderthal kerap dianggap sebagai manusia purba yang kurang memiliki kemampuan kognitif. Namun, satu persatu bukti menunjukkan bahwa Neanderthal tak seperti yang dipikirkan para ahli sebelumnya.

Bukti terbaru yang ditemukan oleh ilmuwan adalah potongan serat berusia 41.000 tahun yang dibuat oleh Neanderthal. 

Benda ini ditemukan para ilmuwan di situs prasejarah Abri du Maras di selatan Perancis.

Potongan-potongan serat tersebut dipilin membentuk tali. Temuan ini pun menjadi bukti tertua penggunaan teknologi tekstil yang tercatat dalam dunia arkeologi.

Baca juga: Sejak 70.000 Tahun Lalu, Neanderthal Taburi Bunga di Ritual Pemakaman

Dilansir Gizmodo, Jumat (17/4/2020), arkeolog Bruce Hardy yang merupakan peneliti dari Kenyon College, Ohio pun menyebut bahwa temuan tali ini sekaligus menjadi bukti bahwa kekuatan otak Neanderthal sebanding dengan manusia modern.

Pasalnya menurut Hardy, untuk membuat seutas tali perlu memahami beberapa konsep matematika dasar.

"Seseorang harus memilin serat-serat kemudian dipilin menjadi tali. Tiga serat akan menghasilkan tali yang lebih kuat dibandingkan dua serat. Tali yang sudah jadi pun dapat diputar untuk membuat untaian yang lebih besar dan kuat," katanya.

Potongan tali itu panjangnya 6,2 milimeter dan lebar 0,5 milimeter. Tali ditemukan menempel pada alat batu tua.

Para peneliti berspekulasi jika tali itu dipakai untuk mengikat atau menempel pada perangkat lain.

Analisis juga menunjukkan jika tali itu terbuat dari selulosa, kemungkinan dari pohon jenis konifera.

Ini berarti Neanderthal harus memiliki pemahaman yang kaya tentang pepohonan serta pola pertumbuhannya.

Baca juga: Bukti Baru, Neanderthal Kumpulkan Kerang dari Lautan untuk Bikin Alat

"Untuk mendapatkan serat ini harus melepaskan kulit luar dari pohon untuk mengikis kulit bagian dalamnya. Paling baik dilaukan pada musim semi atau awal musim panas. Seringkali, serat direndam dalam air selam beberapa waktu. Pada titik ini, serat-serat kemudian bisa dipilin menjadi tali," jelas Hardy.

Penemuan ini pun memberikan pandangan baru mengenai Neanderthal bahwa tak hanya memiliki pemahaman yang baik tentang matematika tetapi juga pengetahuan menyeluruh tentang pertumbuhan pohon.

Namun sebuah pertanyaan tersisa, mengingat kemampuan kognitif yang cukup mumpuni, bagaimana kemudian mereka bisa punah dari muka Bumi ini?

Penelitian telah diterbitkan dalam Scientific Report.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com