Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 13:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Hingga saat ini, vaksin untuk Covid-19 belum ditemukan. Semua ahli di seluruh dunia masih mencari formula terbaik yang aman bagi tubuh.

Mengembangkan vaksin spesifik untuk menangani virus corona yang menyebar di planet ini butuh waktu hingga berbulan-bulan.

Selagi vaksin masih terus diupayakan, para peneliti tengah mempelajari potensi manfaat dari vaksin BCG.

Untuk diketahui, Bacille Calmette-Guérin (BCG) adalah vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun.

Baca juga: Fenomena Orang Muda dan Sehat Meninggal karena Corona, Apa Kata Ahli?

Vaksin BCG melindungi terhadap TB, penyakit menular yang paling umum menyerang paru-paru. Bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis adalah penyebab TB.

Vaksin BCG mengurangi kemungkinan bakteri menginfeksi seseorang. Ini juga mengurangi keparahan penyakit pada mereka yang terkena.

Vaksin BCG pertama kali tersedia pada tahun 1921, dan muncul pada Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

BCG untuk Covid-19

Banyak laboratorium dan perusahaan farmasi berlomba untuk menemukan obat-obatan yang berfungsi mengatasi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 1,27 juta orang di dunia dan menewaskan sedikitnya 69.000 orang.

"Kami telah mengetahu selama beberapa dekade bahwa BCG memiliki efek menguntungkan. BCG mampu melindungi tubuh dari penyakit selain yang ditargetkan (TBC)," kata Camille Locht, dari lembaga penelitian kesehatan masyarakat Perancis, seperti dilansir AFP, Jumat (3/4/2020).

Dia menuturkan, anak-anak yang mendapat vaksin BCG minim menderita penyakit pernapasan lain.

BCG juga digunakan untuk mengobati kanker kandung kemih tertentu dan dapat melindungi diri dari asma dan autoimun seperti diabetes tipe 1.

Para peneliti ingin menguji apakah vaksin tuberkulosis dapat memiliki efek yang sama terhadap virus corona baru, baik untuk mengurangi risiko terinfeksi maupun membatasi gejala bertambah parah.

Ilustrasi proses pembuatan vaksin untuk corona barushutterstock.com Ilustrasi proses pembuatan vaksin untuk corona baru

"Karena petugas medis berada di garda depan untuk memerangi Covid-19, mereka akan menjadi target pertama jika ada manfaat yang ditemukan dari vaksin BCG," kata Locht yang sedang menyelesaikan detail uji klinis di Perancis.

Namun, para ahli tetap berhati-hati dalam melihat potensi BCG untuk memberikan perlindungan.

Nantinya, 500 tenaga medis profesional akan disuntik BCG, dan 500 tenaga medis lainnya akan mendapat plasebo atau obat yang tidak memiliki dampak sebagai variabel kontrol.

"Jika kelompok yang disuntik BCG menjadi sehat dan tidak terinfeksi Covid-19, ini akan menjadi kabar menggembirakan," imbuh Mihai Netea, profesor kedokteran internal eksperimental di Radboud University di Belanda.

"Vaksin BCG tidak secara langsung melindungi terhadap virus corona, tetapi memberikan dorongan pada sistem kekebalan tubuh untuk mwningkatkan perlindungan dari infeksi," imbuhnya.

Hasil rontgen memperlihatkan paru-paru pasien bersih setelah sel-sel imun berperang melawan virus corona. Foto kiri pada hari kelima perawatan, foto kanan pada hari ke-10. Hasil rontgen memperlihatkan paru-paru pasien bersih setelah sel-sel imun berperang melawan virus corona. Foto kiri pada hari kelima perawatan, foto kanan pada hari ke-10.

Baca juga: Pasar di Wuhan Mungkin Bukan Sumber Penyebaran Corona, Ini Alasannya

Australia juga menguji vaksin BCG

Baru-baru ini peneliti di Murdoch Children's Research Institute (MCRI) di Australia mulai menyelidiki apakah vaksin BCG dapat memberi perlindungan mengatasi Covid-19.

Mereka berencana menguji vaksin BCG terhadap 4.000 petugas medis yang berada di garis depan rumah sakit di seluruh Australia.

Pemimpin proyek, Nigel Curtis dari MCRI, mengatakan, pihaknya berharap dapat menemukan kabar baik dari hal ini.

"Kami ingin melihat pengurangan dalam prevalensi dan keparahan gejala Covid-19 terhadap petugas pelayanan kesehatan yang menerima vaksin BCG," ungkap Curtis, seperti diwartakan Medical News Today, Kamis (2/4/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com