Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 12:33 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 pada umumnya menyebabkan komplikasi fatal pada orang-orang tua dengan penyakit penyerta.

Namun, mengapa penyakit ini terkadang juga bisa membunuh individu yang masih muda dan sehat, termasuk para staf medis?

Dilansir dari Guardian, Minggu (5/4/2020); ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini.

Baca juga: Stres akibat Wabah Corona? Coba Lakukan Telekonseling Gratis

Genetika

Pertama adalah kerentanan genetik orang tersebut.

Salah satu penjago teori ini adalah pakar virologi Michael Skinner dari Imperial College London. Dia berkata bahwa orang-orang tertentu mungkin memiliki susunan genetik yang membuat mereka merespons dengan buruk infeksi virus corona.

Hal serupa telah ditemukan oleh para peneliti terhadap virus herpes simplex. Pada beberapa orang, mutasi pada reseptos sel TLR3 di sistem saraf pusat membuat mereka kesulitan melawan ensefalitis atau radang otak yang disebabkan oleh virus ini.

"Bisa jadi kita sedang melihat kerentanan serupa pada beberapa individu yang terkena Covid-19, dan ini membuat mereka menderita lebih akut dari efek samping yang serius," ujar Skinner.

Baca juga: Update Corona 6 April: 1,27 Juta Orang Terinfeksi, 262.486 Sembuh

Muatan virus

Teori lainnya mengusulkan bahwa jumlah virus yang menginfeksi seseorang mungkin ada hubungannya dengan fatalitas penyakit.

Teori ini biasanya digunakan untuk menjelaskan kematian yang dialami oleh para petugas medis yang berhadapan langsung dengan banyak kasus Covid-19.

Edward Parker dari Sekolah Kebersihan dan Kedokteran Tropis London berkata bahwa memang ada laporan awal di China yang mengusulkan bahwa muatan virus yang lebih tinggi menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Ini mirip dengan kasus-kasus SARS dan influenza.

Baca juga: Pasar di Wuhan Mungkin Bukan Sumber Penyebaran Corona, Ini Alasannya

Pakar virologi Alison Sinclair dari Sussex University sependapat.

Namun, dia juga mengatakan bahwa hingga saat ini, para ahli tidak mengetahui secara pasti apa dampak muatan virus pada gejala seseorang yang terinfeksi dengan Covid-19.

"Apabila ada kaitan antara muatan virus yang tinggi dan akhir yang buruk, tentu ini sangat penting untuk dicari tahu," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com