Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 09:10 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pasar ikan di Wuhan sering disebut sebagai tersangka utama dalam transmisi virus SARS-CoV-2 dari hewan ke manusia.

Namun seperti diberitakan IFL Science, Kamis (2/4/2020), semakin banyak bukti yang meragukan klaim bahwa pasar yang ramai ini adalah sumber penyebaran pandemi Covid-19.

Infeksi Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal The Lancet pada akhir Januari menemukan bahwa 41 pasien di provinsi Hubei telah mengembangkan pneumonia dari infeksi virus misterius, yang kemudian diidentifikasi sebagai novel coronavirus SARS-CoV-2.

Baca juga: Tak Hanya Kehilangan Habitat, Orangutan Juga Terancam Virus Corona

Setidaknya 66 persen dari kasus ini terbukti memiliki paparan langsung dengan pasar ikan Huanan beberapa minggu sebelum jatuh sakit.

Hal inilah yang pada akhirnya membuat pasar ikan Huanan berpotensi sebagai kandidat ground zero transmisi virus corona baru dari hewan ke manusia. Terlebih di pasar itu tak hanya menjual ikan, tapi juga hewan ternak.

Beberapa media lokal mengatakan pasar itu menjual berbagai hewan liar yang masih hidup, termasuk anak serigala, kucing luwak, burung merak, berang-berang, unta, dan spesies "eksotis" lainnya.

Sup kelelawarTwitter Sup kelelawar

Terlepas dari apakah pasar Huanan yang menjadi "sarang" dan penyebaran Covid-19, perlu diketahui bahwa daerah pada penduduk dengan banyak hewan adalah tempat yang cocok untuk penularan penyakit dari hewan ke manusia.

Namun, laporan The Lancet menyatakan bahwa kasus pertama untuk virus corona misterius dilaporkan pada 1 Desember 2019. Pasien pun sama sekali tidak pernah pergi ke pasar Seafood Huanan.

Ini jauh sebelum puluhan orang dari pasar Huanan terpapar virus tersebut.

Wu Wenjuan, rekan penulis penelitian dan seorang dokter senior di RS Jinyintan Wuhan menjelaskan bahwa pasien yang terinfeksi virus corona misterius pada 1 Desember adalah seorang pria lanjut usia dengan penyakit Alzheimer.

"Rumahnya berjarak empat sampai lima halte bus dengan pasar Seafood Huanan. Dan karena dia sakit, dia tidak keluar rumah," katanya kepada BBC Chinese Service.

Genom SARS-CoV-2 menceritakan kisah serupa.

Sebuah penelitian yang terbit di jurnal Nature melihat data urutan genom untuk strain virus corona yang tidak diketahui, termasuk SARS-CoV-2.

Dari penelitian itu, tim menemukan bahwa mungkin ada sirkulasi tidak terdeteksi dari virus dalam populasi manusia selama beberapa bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com