Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hantavirus, dari Penularan hingga Gejala yang Dirasakan

Kompas.com - 25/03/2020, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CDC,Newsweek

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 190 negara, jagat maya dihebohkan dengan hantavirus.

Penyakit yang disebabkan oleh tikus ini dikhawatirkan dapat mewabah seperti Covid-19.

Pemberitaan hantavirus ramai setelah media lokal China, Global Times, memberitakan bahwa ada seorang pria asal Yunnan tiba-tiba meninggal di dalam bus saat sedang melakukan perjalanan ke Provinsi Shandong, China.

Setelah diuji menggunakan tes nukleus acid, diketahui pria tersebut terinfeksi hantavirus.

Baca juga: Lain dengan Covid-19, Pria Asal China Meninggal karena Hantavirus

Kemudian, 32 penumpang bus juga diuji, apakah terjadi penularan dari manusia ke manusia atau tidak.

Lantas, apa itu hantavirus?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, anggota keluarga patogen hantavirus sebagian besar disebarkan oleh tikus.

"Infeksi hantavirus apa pun dapat menyebabkan penyakit hantavirus pada manusia," kata CDC.

Setiap strain hantavirus dihubungkan dengan spesies inang dari hewan pengerat seperti tikus.

Hantavirus ditularkan melalui udara. Hal ini terjadi ketika partikel virus dari urine, kotoran, dan air liur hewan bergerak di udara dan menginfeksi manusia.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang dapat terjangkit hantavirus jika digigit oleh hewan yang terinfeksi.

CDC juga mengatakan, seseorang dapat terinfeksi hantavirus jika dia menyentuh mulut atau hidung setelah memegang permukaan yang terkontaminasi dengan urine, kotoran, atau air liur tikus.

Ahli juga percaya, memakan makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan seseorang terinfeksi hantavirus.

Dilansir Newsweek, Selasa (24/3/2020), seseorang yang terinfeksi hantavirus jenis "Dunia Baru" yang ditemukan di Amerika dapat mengembangkan apa yang dikenal sebagai sindrom paru hantavirus (HPS).

Sedangkan jenis "Dunia Lama" yang ditemukan di Eropa dan Asia dapat memicu demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).

Untuk pria dari China yang baru meninggal karena hantavirus, tidak diketahui apakah dia mengalami salah satu dari kondisi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com