Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2020, 19:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

“Virus dengue itu self limiting, sangat sebentar. Jadi kalau memang mau diobati, harus pada saat pertama kali virusnya masuk. Tapi kebanyakan orang, ketika terinfeksi dengue, hanya 25 persen pasien yang merasa sakit,” papar ia.

Pasien DBD biasanya masuk rumah sakit ketika ia merasa tidak kuat, umumnya pada hari ketiga atau keempat. Saat itu, kalaupun diberikan obat, efektivitasnya akan menurun karena pada hari ketujuh virus tersebut sudah hilang.

Menurunkan kasus dengue

Tedjo menyebutkan, bila pengembangan vaksin dengue telah ditemukan kemudian didistribusikan dengan baik, angka kasus DBD pasti akan mengalami penurunan.

“Dengan ditemukannya vaksin, diharapkan akan menurunkan kasus dengue. Tidak akan menghilangkan 100 persen tapi akan menurunkan angkanya,” lanjut ia.

Baca juga: 5 Kesalahpahaman Terbesar tentang DBD dan Nyamuknya

Saat ini, perusahaan farmasi yang memiliki pengembangan vaksin dengue terkini adalah Takeda.

“Takeda sudah punya hasil (vaksin dengue) cukup bagus. Kalau sudah jadi dan masuk program pemerintah, diharapkan akan menekan angka terjangkitnya DBD,” tutup Tedjo.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com