“Virus dengue itu self limiting, sangat sebentar. Jadi kalau memang mau diobati, harus pada saat pertama kali virusnya masuk. Tapi kebanyakan orang, ketika terinfeksi dengue, hanya 25 persen pasien yang merasa sakit,” papar ia.
Pasien DBD biasanya masuk rumah sakit ketika ia merasa tidak kuat, umumnya pada hari ketiga atau keempat. Saat itu, kalaupun diberikan obat, efektivitasnya akan menurun karena pada hari ketujuh virus tersebut sudah hilang.
Tedjo menyebutkan, bila pengembangan vaksin dengue telah ditemukan kemudian didistribusikan dengan baik, angka kasus DBD pasti akan mengalami penurunan.
“Dengan ditemukannya vaksin, diharapkan akan menurunkan kasus dengue. Tidak akan menghilangkan 100 persen tapi akan menurunkan angkanya,” lanjut ia.
Baca juga: 5 Kesalahpahaman Terbesar tentang DBD dan Nyamuknya
Saat ini, perusahaan farmasi yang memiliki pengembangan vaksin dengue terkini adalah Takeda.
“Takeda sudah punya hasil (vaksin dengue) cukup bagus. Kalau sudah jadi dan masuk program pemerintah, diharapkan akan menekan angka terjangkitnya DBD,” tutup Tedjo.