KOMPAS.com - Siapa yang tidak suka dengan cokelat? Saking sukanya, barang kali Anda termasuk yang suka memiliki stok cokelat di rumah.
Coba lihat kulkas Anda, jika terdapat banyak cokelat mungkin Anda menjadi salah satu orang yang kaya raya pada zaman Maya kuno.
Baca juga: Benarkah Cokelat Bisa Membuat Kita Bahagia?
Itu karena sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa cokelat digunakan sebagai mata uang oleh peradaban kuno tersebut.
Pada masa itu, cokelat biasanya ditukarkan dengan barang dan jasa dengan cara yang sama kita menggunakan uang saat ini.
Menurut laporan di jurnal Economic Anthropology, suku Maya tidak pernah menggunakan koin sebenarnya untuk transaksi mereka.
Mereka menggunakan berbagai barang seperti tembakau, jagung, dan pakaian untuk "membeli" barang atau jasa lain.
Salah satu bentuk pembayaran yang diterima pada masa itu adalah cokelat.
Menurut Joanne Baron, salah satu peneliti studi ini, bahkan kekurangan cokelat mungkin telah membantu meruntuhkan kejatuhan dinasti legendaris itu.
"(Periode Maya Kasik, sekitar tahun 250-900 sebelum masehi melihat) monetisasi biji kakao dan tenunan tekstil, yang pada akhirnya akan berfungsi sebagai mata uang universal yang melintasi batas etnis dan bahasa," tulis Baron dalam laporannya dikutip dari Science Alert, Jumat (29/06/2018).
"Pada saat kontak Spanyol pada 1519, produk-produk ini digunakan untuk memfasilitasi pembelian dan penjualan di pasar, untuk berjudi, dan sebagai pembayaran untuk upeti dan tenaga kerja," sambungnya.
Baca juga: Goa Bawah Air Terpanjang di Dunia Ungkap Jejak Suku Maya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.