Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Wanita Berisiko Lebih Tinggi Terkena Penyakit Jantung?

Data statistik menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga kematian di Indonesia. 

Klaim yang menatakan wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan pria banyak beredar di masyarakat. Bagaimana pandangan ilmiah mengenai hal tersebut?

Risiko penyakit jantung pada wanita

Apakah wanita lebih berisiko terkena penyakit jantung daripada pria?

Jawabannya tidak sesederhana iya atau tidak. Risiko wanita terkena penyakit jantung dibandingkan pria bervariasi tergantung pada usia dan beberapa faktor lain.

Saat sebelum menopause, pria umumnya memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Hal ini disebabkan oleh faktor kadar testosteron yang lebih tinggi. Testosteron berperan dalam membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes, pada wanita, setelah monopause, risiko penyakit jantung meningkat pesat dan melebihi risiko pria. Faktor hormonal seperti penurunan kadar estrogen setelah menopause berperan dalam peningkatan risiko ini.

Wanita pascamenopause lebih rentan mengalami kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Jadi secara keseluruhan, wanita memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi daripada pria setelah menopause.

Pencegahan risiko penyakit jantung pada wanita

Penting bagi wanita untuk mengetahui faktor risiko utama penyakit jantung. Tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, merokok, kurang olahraga, pola makan yang buruk dan stres yang tinggi dapat mempengaruhi risiko penyakit jantung pada wanita.

Kavitha Chinnaiyan, MD., ahli jantung Beaumont pada Corewell Health mengatakan, ide bagus untuk mulai mengetahui angka tekanan darah, kolesterol, dan gula darah Anda di usia akhir 20-an atau awal 30-an.

Berolahraga secara teratur (setidaknya 30 menit sehari dengan aktivitas sedang), menghindari makanan inflamasi seperti gula rafinasi dan makanan olahan, membatasi produk hewani dan mengelola stres menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/04/17/080000423/benarkah-wanita-berisiko-lebih-tinggi-terkena-penyakit-jantung-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke