Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seekor Paus dengan Punggung Patah Berenang di Meksiko

KOMPAS.com - Seekor paus dengan tulang punggung patah terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko.

Paus bungkuk itu kemungkinan besar tertabrak kapal dan cederanya mungkin berakibat fatal.

Gambar paus yang diambil dengan menggunakan kamera drone bisa memperlihatkan dengan jelas tulang belakangnya yang mengalami cacat parah di bagian ekor.

Mengutip Live Science, Rabu (10/1/2024) fotografer dan videografer bawah air Alexander Schmidt dari Apex Ocean Drivers mengatakan paus terlihat pada bulan Desember 2023.

Ia lantas membagikan rekaman paus tersebut kepada Pasific Whale Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Hawaii.

Para ilmuwan awalnya mengira paus itu adalah Moon, seekor paus bungkuk yang berenang sejauh 4.800 kilometer dari Kanada ke Hawaii.

Namun analisis lebih dekat yang dilakukan oleh Stephanie Stack, kepala ahli biologi di Pasific Whale Foundation menyebut bahwa itu adalah paus yang berbeda.

Dampak cedera punggung

Stack mengatakan cedera yang diderita oleh paus kemungkinan besar akan berakibat fatal.

"Paus adalah mahluk yang sangat tangguh, namun cedera parah seperti ini dapat secara signifikan mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup di alam liar," papar Stack.

Punggung yang patah akan menyebabkan kesulitan berenang, memengaruhi kemampuan paus untuk bermigrasi, mencari makan, muncul ke permukaan untuk mencari udara dan menghindari predator.

"Paus bungkuk beraktivitas dengan energi yang sangat terbatas dan cedera yang memengaruhi kemampuan paus untuk bergerak secara nirmal dapat menimbulkan konsekunesi yang sangat buruk," ungkap Stack.

Di luar tantangan fisik, patah punggung kemungkinan besar menyebabkan stres dan rasa sakit yang signifikan bagi paus.

Bagaimana paus di lepas pantai Baja California Sur bisa terluka tidak diketahui, namun tabrakan dengan kapal merupakan penyebab utama kematian paus.

Pada bulan Maret 2023, seekor paus sirip (Balaenoptera physalus) sepanjang 17 meter terlihat kesulitan berenang di lepas pantai Spanyol karena punggungnya patah parah.

Para ahli mengatakan cedera tersebut kemungkinan juga disebabkan oleh tabrakan kapal dan kemungkinan besar paus tersebut akan mati kelaparan secara perlahan.

Kematian paus merupakan masalah signifikan di lepas pantai barat Amerika Serikat karena beberapa spesies yang terancam punah sering mengunjungi perairan ini.

Akibatnya National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menerapkan peraturan kecepatan sehingga kapal dengan panjang lebih dari 20 m tidak dapat melaju dengan kecepatan lebih dari 18,5 km/h di beberapa waktu dalam setahun.

Namun penelitian menunjukkan bahwa kecepatan yang lebih lambat saja tidak cukup.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2021 menemukan bahwa 95 persen kepatuhan terhadap aturan kecepatan yang lebih rendah hanya akan mengurangi kematian paus antara 25 hingga 30 persen.

"Kami tahu bahwa tabrakan kapal adalah salah satu ancaman paling signifikan dan tersebar luas yang dihadapi paus saat ini," papar Stack.

"Kasus seperti ini sungguh tragis, namun kami berharap kasus seperti itu dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah kematian di masa depan," tambahnya lagi.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/01/11/133300223/seekor-paus-dengan-punggung-patah-berenang-di-meksiko

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke