Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Hal yang Sebabkan Resolusi Tahun Barumu Sering Gagal

KOMPAS.com - Sebelum malam pergantian tahun baru, biasanya banyak orang yang membuat resolusi yang akan dijalankan di tahun berikutnya.

Entah itu menurunkan berat badan, menabung, bisa tidur cukup setiap hari, melakukan hobi yang disukai, atau hal-hal lainnya.

"Tahun baru melambangkan awal yang baru dan orang-orang membutuhkan sesuatu yang menandakan momen untuk menyegarkan diri, di mana kita mengenang kembali tahun lalu dan memikirkan cara meningkatkan kehidupan di tahun baru," kata Jennifer Kowalski, konselor profesional berlisensi di Thriveworks.

"Oleh karena itu, keinginan membuat resolusi menjadi kuat," sambungnya.

Namun pada kenyataannya, tidak banyak orang yang mampu mempertahankan untuk menjalankan resolusi tahun baru yang telah mereka buat.

Pertanyaannya mengapa kita gagal untuk berkomitmen dalam menepati resolusi tahun baru itu?

Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya.

Berpikir terlalu besar

Mengutip Verywellmind, salah satu masalah terbesar dalam resolusi tahun baru adalah itu sering kali berkisar pada perubahan besar, seperti menyesuaikan kebiasaan makan, tidur cukup, atau fasih berbicara bahasa baru.

"Yang salah dalam resolusi Tahun Baru adalah gagasan bahwa resolusi tahun baru harus berupa perubahan besar dan menyeluruh," ungkap Terri Bly dari Ellie Mental Health.

Padahal untuk mengubah perilaku, Anda harus merasa tidak nyaman sementara tidak ada seorang pun yang ingin merasa tidak nyaman.

Jadi untuk melihat perubahan yang bertahan lama, Anda harus berada dalam kondisi tidak nyaman untuk jangka waktu yang sangat lama.

Oleh karena itu, jika ingin mencapai tujuan, misalnya belajar bahasa baru, kita perlu menetapkan tujuan-tujuan menjadi lebih kecil agar berhasil.

Contohnya meluangkan waktu lima menit sehari untuk mempelajari kosa kata baru.

Dengan begitu, kita dapat dengan mudah melakukan perubah tersebut, daripada membuat perubahan besar yang tidak dapat kita pertahankan dalam waktu lama.

Tidak bertanya mengapa

Menurut Bly, kita perlu mengetahui alasan membuat resolusi itu. Contohnya begini jika ingin pergi ke gym, kita bisa bertanya apakah karena ingin menjadi bugar, sehat, atau karena hal lain?

Jika kita mengetahui alasan membuat resolusi itu, kita mungkin menemukan cara lain untuk mencapainya dengan lebih menyenangkan dan memuaskan.

Akhirnya membuat kita lebih mungkin untuk menjalankannya dalam jangka panjang.

Belum siap berubah

Alasan lain mengapa kita tidak dapat berkomitmen pada resolusi tahun baru dalam jangka panjang adalah karena kita belum siap untuk berubah.

Kowalski mencatat bahwa kita sering kali tetap melakukan hal yang sama karena kebiasaan, namun perubahan juga bisa menjadi kebiasaan jika terus melakukannya.

Saat menetapkan resolusi tahun baru yang besar dan luar biasa, kita juga menetapkan harapan bahwa akan membuka lembaran baru pada tanggal 1 Januari.

Akan tetapi perubahan nyata memerlukan tahapan sehingga kita bisa merasa nyaman dengan perubahan tersebut dan memastikannya menjadi kebiasaan.

"Jika melakukan semuanya pada bulan Januari, hal itu tidak akan menciptakan kebiasaan. Ini tentang membiasakan diri melakukan hal-hal baru," terang kowalski.

Oleh karena itu, alih-alih menetapkan resolusi besar, Bly menyarankan untuk membuat garis waktu yang menetapkan berbagai pencapaian kecil yang akan membantu mencapai tujuan lebih besar seiring berjalannya waktu.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/01/02/060000023/3-hal-yang-sebabkan-resolusi-tahun-barumu-sering-gagal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke