Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mungkinkah Kura-kura Dapat Bertahan Hidup Tanpa Cangkang?

KOMPAS.com- Kura-kura adalah makhluk yang telah mendiami planet ini selama jutaan tahun, dan proses evolusi telah membentuk mereka menjadi hewan yang sangat menarik.

Saat berbicara tentang kura-kura, salah satu fitur yang paling ikonik dan dikenal luas adalah cangkang mereka.

Cangkang ini berfungsi sebagai perlindungan yang kuat, melindungi organ-organ vital mereka dari berbagai bahaya fisik dan predator yang mengintai di lingkungan mereka.

Namun, apakah cangkang ini benar-benar diperlukan untuk kelangsungan hidup mereka?

Tidak bisa hidup tanpa cangkang

Dilansir dari Science ABC, Kamis (5/10/2023), cangkang kura-kura dan kura-kura adalah bagian penting dari kerangka mereka. Ini melekat erat pada tulang rusuk dan tulang belakang mereka sehingga tidak dapat dipisahkan dari tubuh mereka.

Karapas, yang merupakan lapisan luar cangkang kura-kura, memiliki ujung saraf dan mirip dengan kulit kura-kura.

Berbeda dari reptil lain seperti ular, katak, dan lobster, kura-kura tidak mengganti kulitnya atau menumbuhkan lapisan luar yang baru. Sisik mereka tumbuh bersamaan dengan kerangka mereka, meskipun kura-kura dapat mengganti sisik mereka sesekali.

Kura-kura akan merasakan rasa sakit yang luar biasa jika cangkang mereka pecah, serupa dengan rasa sakit yang dirasakan jika lutut manusia rusak.

Lubang-lubang dalam cangkang, yang disebabkan oleh kurangnya kalsium dari sinar matahari, dapat menghambat pertumbuhan normal kura-kura dan membuatnya rentan terhadap berbagai penyakit.

Karena tulang adalah jaringan yang hidup, setiap kerusakan pada struktur tulang dapat membuka pintu bagi infeksi bakteri, jamur, atau virus. Ini bisa berpotensi membahayakan sistem kehidupan hewan lainnya.

1. Perlindungan

Cangkang kura-kura adalah salah satu fitur paling ikonik dari hewan ini, dan perlindungan adalah alasan utama mengapa mereka mengembangkan cangkang keras.

Nenek moyang kura-kura awalnya adalah penggali ulung. Untuk menggali tanah keras, tulang rusuk mereka mengalami perubahan dan membesar, memberi mereka lengan bawah yang kuat.

Namun, ini juga berarti mereka harus tinggal di bawah tanah, di mana oksigen terbatas.

Dengan tulang rusuk yang lebih lebar, mereka mengembangkan paru-paru yang lebih besar, memungkinkan bertahan lebih lama di lingkungan dengan kadar oksigen rendah.

Seiring waktu, nenek moyang kura-kura beralih ke air sebagai tempat pelarian dari pemangsa, di mana cangkang ini memberikan perlindungan yang sangat baik.

Akhirnya, bentuk kura-kura berkembang menjadi kura-kura modern, dan tulang rusuk yang pernah digunakan untuk menggali berubah menjadi cangkang keras yang ikonik.

2. Penyerapan panas

Sebagian besar cangkang memiliki warna yang gelap karena warna-warna ini membantu dalam penyerapan panas yang lebih efisien.

Hal ini memiliki signifikansi penting karena kura-kura sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuh mereka.

Di samping itu, cangkang juga berfungsi sebagai pelindung bagi organ-organ internal kura-kura dari potensi dehidrasi dan pemanasan berlebihan, sambil tetap memungkinkan mereka mengatur suhu tubuh mereka secara efektif.

3. Membantu berenang

Banyak kura-kura akuatik (penyu) telah mengembangkan cangkang yang lebih ringan agar bisa berenang lebih cepat.

Cangkang datar ini memungkinkan mereka meluncur di air dengan lebih efisien dibandingkan dengan kura-kura darat yang memiliki cangkang tinggi.

Penyu belimbing bisa mencapai kecepatan hingga 35 kilometer per jam, meskipun sebagian besar penyu hanya berenang sekitar 10 kilometer per jam.

Selain cangkang yang lebih ringan, plastron (bagian bawah cangkang) mereka juga menjadi lebih kecil, meningkatkan kemampuan pergerakan anggota badan mereka dan mengurangi berat total mereka, yang membantu mengendalikan daya apung mereka.

4. Menangkap sinar UV

Kura-kura memerlukan sinar matahari, terutama sinar UV, untuk menghasilkan Vitamin D, yang membantu mengatur kadar kalsium mereka.

Fungsi utama menyerap sinar UV dan menyediakan akses ke kulit. Kekurangan sinar matahari atau sinar UV dapat mengakibatkan kekurangan kalsium, menyebabkan penyakit tulang metabolik dan dampak kesehatan serius.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/06/080000423/mungkinkah-kura-kura-dapat-bertahan-hidup-tanpa-cangkang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke