Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Waktu Tidur Manusia Lebih Sedikit dari Primata Lain?

KOMPAS.com - Manusia dewasa membutuhkan tidur sekitar 8 jam setiap malam untuk mendapatkan kondisi kesehatan yang optimal.

Waktu tidur itu ternyata terbilang sedikit bila dibandingkan dengan kerabata primata manusia. Misalnya kerabat terdekat manusia, simpanse tidur sekitar 9 jam.

Sementara monyet malam bergaris tiga, tidur hingga 17 jam setiap harinya.

Jadi mengapa manusia tidur lebih sedikit daripada primata lainnya?

Waktu tidur yang lebih singkat

Mengutip Science ABC, Sabtu (5/8/2023) peneliti berpikir bahwa pola tidur manusia berubah ketika kita berpindah dari tidur di pohon menjadi tidur di tanah.

Primata nenek moyang kita kemungkinan arboreal (menghabiskan waktu hidup di pohon), dan akan tidur di lubang pohon untuk menghindari pemangsa.

Seiring waktu, primata menjadi lebih besar dan mencapai titik di mana tidur di lubang pohon tidak lagi menjadi pilihan yang layak.

Untuk menjelaskan bagaimana manusia mengatasi risiko ini, peneliti mengajukan “hipotesis tidur sosial”.

Gagasan ini menunjukkan bahwa manusia purba membentuk kelompok sosio-teknologi yang memungkinkan mereka memiliki waktu tidur yang pendek dan berkualitas tinggi.

Penggunaan api dan tempat tinggal yang terlindung semakin menjamin kondisi tidur untuk tidur yang lebih nyenyak.

Alasan lain mengapa manusia tidur lebih sedikit dari primata lain berkaitan dengan jenis tidur yang kita dapatkan.

Manusia menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur REM daripada primata lainnya.

Manusia menghabiskan sekitar 20-25 persen waktu tidurnya dalam tidur REM, sementara primata seperti lemur tikus dan monyet hijau Afrika hampir tidak menghabiskan 5 persen waktu tidurnya dalam siklus REM.

Semakin banyak waktu yang dihabiskan hewan dalam tidur REM, semakin cepat mereka menyelesaikan kuota tidur yang dibutuhkan.

Pergeseran evolusioner dalam lingkungan tidur manusia (pohon ke tanah) menurut peneliti juga memungkinkan kualitas tidur meningkat.

Kualitas tidur yang tinggi dan peningkatan waktu aktivitas menjadi alasan mengapa manusia kemudian memiliki keunggulan kognitif dan perilaku.

Beberapa ahli berpendapat bahwa sebelum ditemukan listrik, manusia tidur lebih lama karena siklus tidur disinkronkan dengan sinar matahari.

Matahari terbenam menunjukkan waktu tidur.

Tetapi saat industrialisasi melanda umat manusia dan bola lampu memungkinkan untuk tetap aktif bahkan di kegelapan malam, manusia mulai menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tidur.

Namun, penelitian terbaru berpendapat sebaliknya.

Sebuah tim peneliti mempelajari pola tidur tiga masyarakat pra-industri dari Tanzania, Namibia, dan Bolivia.

Yang mengejutkan, mereka menemukan bahwa kelompok ini tidur rata-rata 6,4 jam, yang hampir identik dengan durasi tidur populasi industri.

Studi lain yang dilakukan pada masyarakat Haiti mengungkapkan bahwa mereka juga tidur rata-rata selama 7 jam.

Ini menunjukkan bahwa penemuan listrik dan penemuan teknologi berikutnya memiliki pengaruh yang sangat kecil pada durasi tidur kita secara umum.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/06/123500623/mengapa-waktu-tidur-manusia-lebih-sedikit-dari-primata-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke