Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Selatan Jawa, Begini Analisis Geologinya

Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Samudra Hindia pada koordinat 9,14 LS dan 110,83 BT dengan magnitudo 5,5 pada kedalaman 10 km.

Pusat gempa berjarak sekitar 108,6 km selatan-barat daya Kota Pacitan, Jawa Timur.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, update parameter gempa dangkal di selatan Jawa Timur bermagnitudo 5,3 dengan kedalaman hiposenter 40 km berpusat di zona tunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Jawa Timur.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa selatan Gunungkidul-Pacitan memiliki mekanisme sumber pergerakan geser naik (oblique thrust)," tulis dia.

Guncangan gempa bumi terasa di pantai selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul, Sleman), Jawa Tengah (Wonogiri), serta Jawa Timur (Pacitan, Nganjuk, Jember dan Trenggalek) pada skala intensitas II MMI.

Daryono menegaskan, analisis geologi gempa bumi Pacitan, Jawa Timur, tidak berkaitan dengan gempa Tasikmalaya-Pangandaran bermagnitudo 4,5 dengan kedalaman 62 km yang mengguncang Jawa Barat bagian selatan.

Gempa Pacitan di selatan Jawa juga tidak berkaitan dengan rentetan aktivitas gempa swarm tektonik di zona subduksi selatan Jawa Timur yang berlangsung sejak tanggal 9 Juli 2022 hingga 11 Juli 2022 yang termonitor oleh BMKG sebanyak 146 kali gempa berkekuatan kecil.

Selatan Jawa rawan gempa dan tsunami

Dilansir informasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi menengah dan tinggi.

Kejadian gempa bumi tidak menimbulkan tsunami meski lokasi pusat gempa terletak di laut dikarenakan tak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang bisa memicu gelombang tsunami.

Menurut data Badan Geologi, selain rawan gempa, daerah pantai selatan Jawa tergolong rawan bencana tsunami dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 3 meter.

Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi

Wilayah yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah pantai selatan Provinsi DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran pantai, perbukitan, hingga perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan berumur tersier (terdiri dari batuan sedimen, batu gamping, dan batuan rombakan gunung api) serta endapan kuarter (terdiri dari endapan aluvial pantai, aluvial sungai, dan batuan rombakan gunung api muda).

Sebagian batuan berumur tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Selain itu, morfologi perbukitan yang tertutup oleh batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsoran apabila dipicu guncangan gempa bumi kuat di daerah ini.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas zona penunjaman yang terbentuk akibat tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudra Indo-Australia dengan mekanisme pada umumnya berupa sesar naik.

Atas peristiwa yang terjadi, masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi resmi, serta waspada atas kejadian gempa bumi susulan yang diperkirakan kekuatannya lebih kecil.

Selain itu, daerah pantai selatan Provinsi DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur tergolong rawan bencana gempa bumi dan tsunami, sehingga diimbau agar meningkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/18/103000223/gempa-magnitudo-55-guncang-selatan-jawa-begini-analisis-geologinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke