Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Fenomena 5 Planet Sejajar | Planet Sejajar Tak Menimbulkan Bayangan | Perbedaan Teh Hijau dan Matcha

KOMPAS.com - Fenomena 5 planet sejajar dengan Bulan pada 24 Juni. Ulasan tentang fenomena langka ini menjadi salah satu berita populer Sains. 

Parade langit langka belasan tahun sekali berupa fenomena planet sejajar akan terjadi pada 24 Juni 2022. Fenomena 5 planet sejajar dengan Bulan ini akan terjadi jelang fajar, Kamis (24/6/2022).

Ada enam benda langit yang berada segaris atau sejajar, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan.

Masih terkait fenomena planet sejajar 24 Juni. Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menegaskan, kecerlangan planet tidak secerah matahari maupun bulan purnama yang dapat menimbulkan bayangan.

Sehingga, saat fenomena planet-planet tersebut berada sejajar atau segaris, kelimanya ini tidak menghasilkan bayangan sebagaimana bulan purnama maupun matahari.

Berita populer Sains lainnya yakni tentang perbedaan teh hijau dan matcha. 

Teh hijau telah dikenal sebagai teh yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi kerusakan kulit akibat sinar matahari.

Sementara itu, matcha adalah jenis teh hijau tertentu yang disebut-sebut lebih sehat daripada jenis lainnya.

Artikel populer Sains lainnya tentang temuan ribuan jejak DNA dalam secangkir kopi.

Makhluk hidup meninggalkan jejak ke mana pun mereka pergi dan jejak itu bisa ditinggalkan serangga dan invertebrata. Jejak itu seperti air liur atau kulit mati yang di antaranya mengandung DNA.

Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (23/6/2022) hingga Jumat (24/6/2022). 

Fenomena 5 planet sejajar 24 J

Fenomena 5 planet sejajar dengan Bulan ini terjadi jelang fajar, Kamis (24/6/2022).

Ada enam benda langit yang berada segaris atau sejajar, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan.

Planet Saturnus menjadi yang pertama kali akan muncul mulai hari ini, Kamis (23/6/2022) pukul 21.30 waktu setempat.

Dalam tahapan fenomena planet sejajar, setelah planet Saturnus, akan terlihat kemunculan Neptunus sekitar pukul 23.30 waktu setempat, sebelum tengah malam, dan disusul Jupiter, sekitar tengah malam.

"Mars terbit sekitar jam 01.00 dinihari waktu setempat, disusul Uranus sekitar pukul 03.00 dinihari waktu setempat," papar Andi.

Venus akan berjajar sekitar pukul 04.00 waktu setempat, dan yang terbit terakhir adalah Merkurius pukul 04.30 waktu setempat.

Selengkapnya berita populer Sains tentan fenomena 5 planet sejajar 24 Juni ini, dapat dibaca di sini.

Fenomena planet sejajar tak menimbulkan bayangan

Fenomena lima planet sejajar 24 Juni atau yang disebut konjungsi sektet ini merupakan fenomena langka yang hanya terjadi setiap 18 tahun sekali.

Tahun ini, fenomena langka tersebut akan berlangsung hingga 27 Juni mendatang.

Lima planet sejajar dengan Bulan, yang akan menampakkan diri dalam satu garis ini yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menegaskan, kecerlangan planet tidak secerah matahari maupun bulan purnama yang dapat menimbulkan bayangan.

Sehingga, saat fenomena planet-planet tersebut berada sejajar atau segaris, kelimanya ini tidak menghasilkan bayangan sebagaimana bulan purnama maupun matahari.

Lebih lengkap berita populer Sains tentang fenomena planet sejajar 24 Juni ini, dapat dibaca di sini. 

Apa perbedaan teh hijau dan matcha? 

Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang populer dengan manfaat kesehatannya.

Sementara itu, matcha adalah jenis teh hijau tertentu yang disebut-sebut lebih sehat daripada jenis lainnya.

Matcha dan teh hijau biasa berasal dari tanaman Camellia sinensis, yang berasal dari Cina.

Namun, matcha tumbuh berbeda dari teh hijau biasa karena semak tehnya terlindung dari sinar matahari selama 20-30 hari sebelum panen.

Bayangan memicu peningkatan kadar klorofil, yang mengubah warna hijau daun menjadi lebih gelap dan meningkatkan produksi asam amino.

Setelah panen, batang dan urat dikeluarkan dari daun untuk digiling menjadi bubuk halus berwarna hijau terang yang kemudian dikenal sebagai matcha.

Karena seluruh daun digunakan, matcha mengandung lebih banyak zat ,seperti kafein dan antioksidan, daripada teh hijau.

Informasi populer Sains tentang apa perbedaan teh hijau dan matcha dapat disimak di sini. 

Ribuan jejak DNA invertebrata di secangkir teh

Makhluk hidup meninggalkan jejak ke mana pun mereka pergi dan jejak itu bisa ditinggalkan serangga dan invertebrata.

Jejak itu seperti air liur atau kulit mati yang di antaranya mengandung DNA.

Rupanya DNA ini pun bisa tertinggal di mana saja termasuk di atas daun teh yang tumbuh dan kemudian nantinya akan kita minum.

Buktinya, ilmuwan baru saja mendeteksi keberadaan ribuan jejak spesies invertebrata yang berbeda dalam 40 sampel teh kering dan rempah-rempah.

Temuan ribuan jejak DNA spesies invertebrata ini cukup mengejutkan.

"Yang benar-benar mengejutkan adalah keragaman tinggi yang kami deteksi. Kami menemukan dalam teh hijau terdapat setidaknya 400 spesies serangga," ungkap Henrik Krehenwinkel, ahli genetika ekologi Universitas Trier.

Selengkapnya berita populer Sains tentang ribuan jejak DNA invertebrata dalam secangkit teh, dapat dibaca di sini. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/24/070200123/-populer-sains-fenomena-5-planet-sejajar-planet-sejajar-tak-menimbulkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke