Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perubahan Iklim Pengaruhi Produksi Tomat, Apa Dampaknya?

KOMPAS.com- Penelitian yang dipublikasikan di Nature Food menunjukkan kenaikan suhu sebagai dampak perubahan iklim akan berkontribusi dalam penurunan hasil produksi tomat di seluruh dunia.

Ini tentunya menjadi kabar buruk bagi para penggemar saus tomat dan juga produk olahan tomat.

Seperti kita ketahui tomat memang menjadi bahan baku dalam pembuatan saus dan produk-produk olahan lainnya tersebut.

Dikutip dari Phys, Minggu (19/6/2022) pada tahun 2050, pasokan global pengolahan tomat diperkirakan akan menurun sebesar 6 persen dibandingkan tahun 1990-2009.

Salah satu wilayah yang terpukul dengan dampak penurunan produksi ini adalah Italia.

"Tomat ditanam di lahan terbuka yang berarti kita tak dapat mengontrol lingkungan tempat mereka tumbuh. Hal ini membuat produksi rentan terhadap perubahan iklim," kata Davide Cammarano, penulis utama dan profesor di Universitas Aarhus.

Rekan penulis studi Dev Niyogi, seorang profesor di UT Jackson School of Geosciences dan Cockrell School of Engineering, mengatakan dampak perubahan iklim pada pasokan bahan makanan memang diteliti secara luas.

Akan tetapi sebagian besar fokus penelitian yang telah dilakukan adalah pada bahan pokok seperti gandum dan beras.

Sementara studi ini termasuk yang pertama melihat secara global dampak perubahan iklim terhadap tomat.

"Kami hanya tahu sedikit tentang bagaimana perubahan iklim akan memengaruhi tanaman khusus, seperti tomat. Tanaman itu memiliki jejak makanan global yang luar biasa serta menjadi sumber nutrisi penting dan makanan di seluruh dunia," kata Niyogi.

"Studi ini adalah salah satu studi global dan ini membuat penelitian menjadi unik," paparnya.

Dalam studi untuk membuktikan bahwa perubahan iklim pengaruhi produksi tomat ini peneliti menggunakan lima model iklim yang berbeda untuk menginformasikan tiga skenario berbeda yang memproyeksikan bagaimana kenaikan suhu akan memengaruhi hasil tomat.

Peneliti fokus di tiga negara penghasil tomat teratas dunia, yaitu Amerika Serikat (khususnya California), Italia, dan China.

Ketiga negara-negara tersebut menghasilkan sekitar 65 persen hasil olahan tomat dunia.

Meskipun hasilnya bervariasi dalam tingkatannya, skenario yang diproyeksikan semuanya menunjuk ke masa depan di mana produksi tomat akan berubah secara dramatis dalam beberapa dekade mendatang.

Dalam studi tentang perubahan iklim pada produksi tomat tersebut, para peneliti merinci berbagai faktor yang mungkin memperburuk atau mengurangi produksi tomat di masing-masing negara.

Misalnya, selain kenaikan suhu California selatan dan Italia menghadapi masalah akses air.

Sedangkan Italia diproyeksikan hanya menjadi lebih kering dari waktu ke waktu.

Namun kombinasi suhu yang lebih hangat dan kekurangan air bukanlah pertanda baik bagi industri tomat Italia secara keseluruhan.

"Industri pengolahan tomat saat ini cukup banyak berada di Italia dan mereka perlu mempersiapkannya," papar Cammarano.

Lebih lanjut, peneliti mengatakan proyeksi iklim dalam penelitian ini menimbulkan pertanyaan penting untuk masa depan produksi tomat di seluruh dunia. 

Penelitian ini juga dapat membantu industri pertanian dan produksi dalam mempersiapkan dampak perubahan iklim.

"Temuan (studi dampak perubahan iklim pada produksi tomat) dari penelitian kami dapat membantu memprioritaskan penelitian dan strategi operasional untuk masa depan," tulis peneliti dalam makalahnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/20/073000723/perubahan-iklim-pengaruhi-produksi-tomat-apa-dampaknya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke