Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui Apa Itu Kutil Kelamin dan Siapa Saja yang Berisiko Mengalaminya

KOMPAS.com - Genital warts atau kutil kelamin adalah salah satu bentuk infeksi menular seksual (IMS) di area genital dan dubur pasien.

Dalam dunia medis, kutil kelamin disebut sebagai kondiloma akuminata ataupun anogenital warts. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV).

Sekitar 90 sampai 95 persen kutil kelamin disebabkan jenis virus HPV 'risiko rendah' seperti HPV tipe 6 dan 11. Sebagian kecil lainnya, dapat disebabkan jenis HPV 'risiko tinggi' misalnya HPV 16, 18, 31, dan 33.

Adapun jenis HPV 'risiko rendah' dapat menyebabkan genital warts pada vulva, vagina, leher rahim, rektum, anus, penis, atau skrotum. Sementara, HPV 'risiko tinggi' bisa menyebabkan kanker serviks.

"Kita bilang risiko tinggi karena memang lebih tinggi risikonya mengalami kanker serviks. Jadi dia (kutil kelamin) bisa bertransformasi menjadi suatu keganasan, kanker serviks atau kanker mulut rahim," ujar Spesialis Kulit dan Kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dr Amelia Soebyanto, Sp.DV, dalam webinar, Rabu (15/6/2022).

Kutil kelamin, lanjutnya, banyak dialami oleh perempuan di dunia termasuk di Indonesia.

Berdasarkan data, prevalensi kutil kelamin di seluruh dunia sejak 2001 hingga 2012 pada perempuan mencapai 120,5 kasus per 100.000 per tahun.

Di Indonesia, kasus infeksi menular seksual (IMS) dari 12 rumah sakit pendidikan mulai tahun 2007 sampai 2011 menunjukkan, prevalensi kutil kelamin menduduki peringkat 3. Sebanyak 62,5 persen perempuan usia 25 sampai 45 tahun tercatat mengalaminya.

"Keluhannya tidak disadari, tidak khas. Jadi biasanya kita sebagai perempuan juga tidak begitu menyadari bahwa ada benjolan atau sedikit kulit lebih di area kewanitaan kita," terang Amelia.

Penyakit kutil kelamin sendiri dapat memengaruhi jaringan-jaringan yang lembap di area genital.

Jika diamati, kutil kelamin terlihat seperti benjolan kecil dengan warna seperti daging, yang terkadang tampak seperti kembang kol. Biasanya, penyakit tersebut berbentuk benjolan dengan ukuran yang bervariasi.

Selain muncul di bagian luar dan dalam vagina, serta dubur, kutil kelamin juga bisa timbul di area mons pubis -- daerah yang berbentuk segitiga, berambut, terletak di atas tulang kemaluan, bibir, mulut, lidah maupun tenggorokan.


Orang yang berisiko terkena kutil kelamin

Dijelaskan dr Amelia, perempuan sangat rentan terkena penyakit kutil kelamin. Berikut beberapa kelompok yang berisiko tinggi untuk terkena kutil kelamin:

  • Perempuan usia remaja, hingga dewasa muda karena dianggap sudah aktif secara seksual
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
  • Melakukan aktivitas seksual dengan tidak menggunakan pengaman atau kondom
  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual seperti gonore atau kencing nanah, dan sifilis
  • Kelompok yang memiliki sistem imun lemah seperti pasien HIV seropositif
  • Memiliki gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol, dan merokok
  • Memiliki riwayat transplantasi organ

"Dia (kutil kelamin) bisa ditularkan ke orang lain. Paling seringnya akan ditularkan melalui kontak seksual. Bisa melalui genital ke genital, bisa dari genital ke anal, maupun genital ke oral," ungkapnya.

Gesekan kulit ke kulit tanpa penetrasi ketika berhubungan seksual juga bisa menularkan virus HPV penyebab kutil kelamin.

Sehingga, penting menerapkan perilaku seks yang aman dengan memakai pengaman seperti kondom untuk mencegah penularannya.

Dampak kutil kelamin pada kehidupan pasien

Dampak kutil kelamin yang dialami perempuan kerap kali membuatnya malu untuk berobat. Pasalnya, penyakit tersebut terjadi di area sensitif yang pada akhirnya memicu perasaan takut akan dihakimi atau disalahkan.

Pasien juga akan merasa malu kepada pasangannya, dan khawatir mengganggu hubungan romantis di antara keduanya.

Di samping itu, dampak ekonomi juga bisa dirasakan, karena belum ada obat yang 100 persen efektif menyembuhkan kutil kelamin.

Sebab, penyakit ini bisa kambuh dan membuat pasien terus-menerus berobat yang menimbulkan masalah finansial pada pasien.

"Mereka yang sudah terinfeksi dan mengalami genital warts juga harus waspada karena sifatnya kambuhan,” ucap Amelia.

Dia menambahkan, kondisi daya tahan tubuh yang sedang lemah menurun (imunosupresi), infeksi berulang dari kontak seksual, atau lesi yang belum muncul dan tidak diketahui, bisa menyebabkan kekambuhan.

Artinya, penting bagi pasien dengan kutil kelamin untuk melakukan pengobatan maupun pemeriksaan secara rutin dengan dokter yang menangani.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/15/193000823/ketahui-apa-itu-kutil-kelamin-dan-siapa-saja-yang-berisiko-mengalaminya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke