Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asal-usul Makanan Khas Lebaran, Dari Mana Asal Ketupat?

KOMPAS.com - Ketupat menjadi salah satu makanan khas Lebaran yang selalu tersaji dalam setiap perayaan Idul Fitri. Banyak orang menyukai hidangan ketupat Lebaran yang biasa disajikan dengan opor atau rendang.

Keberadaan ketupat, hidangan khas Lebaran telah turun temurun sejak zaman dulu, yang masih lestari hingga saat ini.

Menjadi makanan untuk Lebaran, bagaimana asal usul ketupat di Indonesia?

Sejarah ketupat, kata sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman, berdasarkan cerita rakyat, ketupat berasal dari masa hidup Sunan Kalijaga, tepatnya saat masa syiar agama Islam yang dilakukan salah satu Wali Songo ini pada abad ke-15 hingga ke-16.

Ia menambahkan, Sunan Kalijaga menjadikan makanan ini sebagai budaya dan filosofi Jawa.

"Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya sekaligus filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman," kata Fadly Rahman, seorang penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, dikutip dari berita Kompas.com, Sabtu (24/6/2017).

Dibalik asal-usul makanan Lebaran ini, ternyata ketupat memiliki sejarah asal mula yang tak terlepas dari Islam.

Fadly mengatakan hidangan yang menjadi ikon saat Lebaran tersebut dicocokkan dengan nilai keislaman oleh Sunan Kalijaga.

Ketupat disebut sebagai kupat oleh masyarakat Jawa dan Sunda, yang memiliki arti ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Selain itu, simbolisasi lain dari ketupat adalah laku papat (empat laku) yang juga melambangkan empat sisi dari ketupat.

Ada nilai keislaman dalam asal usul ketupat, makanan khas Lebaran yang selalu ada di setiap Hari Raya Idul Fitri. Sunan Kalijaga membaurkan pengaruh Hindu pada nilai keislaman, sehingga menjadi akulturasi yang padu di antara keduanya.

Kendati menjadi makanan untuk Lebaran, Fadly tidak memungkiri, sejarah ketupat bisa jadi berasal dari zaman Hindu-Budha di Nusantara.

"Secara tertulis dalam prasasti yang diteliti oleh para ahli, tak disebut secara spesifikasi merujuk ke ketupat, tetapi indikasi makanan beras yang dibungkus nyiur sudah dilakukan sebelum masa pra-Islam," jelas Fadly.

Pada zaman pra-Islam, bahan makanan nyiur dan beras dijadikan sebagai sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai makanan oleh masyarakat zaman itu.

Adapun masyarakat di Bali hingga saat ini menggunakan ketupat dalam ritual ibadah.

Lebih lanjut, makanan ketupat tidak hanya ditemukan di Indonesia, melainkan dapar dijumpai di kawasan Asia Tenggara lainnya, khususnya negara yang penduduknya ada dari Suku Melayu.

Di negara-negara tersebut, ketupat juga dijadikan sebagai salah satu sajian Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, dilansir dari KompasTV, 11 Mei 2021, sejarawan H.J. De Graaf menyebutkan, janur untuk membungkus ketupat kemungkinan menunjukkan identitas budaya pesisiran yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.

Warna kuning pada janur dimaknai sebagai upaya masyarakat pesisir Jawa untuk membedakan warna hijau dari Timur Tengah dan merah dari Asia Timur.

Sementara itu, menurut Slamet Mulyono dalam 'Kamus Pepak Basa Jawa', kata ketupat berasal dari kupat, yang banyak digunakan oleh masyarakat Sunda dan Jawa, dengan artian ngaku lepat atau mengakui kesalahan.

Makanan Lebaran yakni ketupat adalah hidangan khas yang ikonik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Ketupat biasanya disajikan bersama masakan untuk Lebaran yang khas di perayaan Idul Fitri, antara lain seperti opor ayam, rendang dan makanan lainnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/03/080200623/asal-usul-makanan-khas-lebaran-dari-mana-asal-ketupat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke