Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Kematian akibat Kanker Payudara dengan Melakukan Deteksi DIni

KOMPAS.com - Kanker payudara menempati urutan kedua penyebab kematian tertinggi di Indonesia, terutama bagi para perempuan.

Deteksi dini adalah salah satu upaya yang sangat diperlukan, untuk bisa mencegah kanker payudara yang terlambat disadari. Dengan melakukan deteksi dini, maka kanker payudara pun akan bisa ditemukan lebih awal.

Sayangnya, menurut studi hanya ada 5 persen perempuan di Indonesia yang mengetahui pemeriksaan dini kanker payudara, seperti pemeriksaan dengan mamografi.

Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus atau 16,6 persen dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia.

Sedangkan, untuk jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22 ribu kasus.

"Deteksi dini kanker payudara dapat meningkatkan prognosis dan mengurangi biaya pengobatan," ujar Dokter Spesialis Bedah dr Rika Lesmana, SpB, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (1/5/2022).

"Contohnya pada pasien dengan kanker payudara yang telah masuk stadium 1 dan 2, sekitar 70 persen dapat terhindar dari kemoterapi. Sehingga deteksi dini sangatlah penting," lanjut dia.

Adapun deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), maupun SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).

Namun, SADARI hanya dapat mendeteksi jika kanker sudah berkembang, sehingga menunjukkan gejala yang muncul seperti benjolan di bawah kulit.

Oleh sebab itu, diagnostik klinis seperti mamografi ataupun ultrasound tetap diperlukan di samping pemeriksaan sendiri untuk mendeteksi kanker payudara.

“Pada stadium awal, deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan pasien. Bagi dokter, keakuratan hasil deteksi dini akan membantu menentukan penanganan yang tepat bagi pasien," jelas Dokter Spesialis Bedah Onkologi Brawijaya Hospital - Saharjo, dr Bob Andinata, SpB.Onk.


Kombinasi metode deteksi dini kanker payudara

Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Radiologi dr Semuel Manangka, SpRad(K) RI, menyampaikan bahwa perempuan memiliki tipe jaringan payudara yang berbeda-beda.

Sebagian perempuan memiliki jaringan dense breast , sedangkan lainnya memiliki jaringan fatty breast. Pemeriksaan dengan mamografi dan ultrasound, kata dia, membantu dokter menegakkan diagnosis agar lebih akurat.

"Ini karena ada data yang menunjukkan mamografi sulit mendeteksi 1 dari 3 kanker payudara pada jaringan dense breasts, sehingga kombinasi deteksi akan lebih baik," papar Semuel.

Presiden Direktur Brawijaya Hospital - Saharjo, dr Chammim, SpOG (K), mengatakan pihaknya telah meluncurkan perangkat portabel teknologi terbaru dengan menggunakan Invenia™ ABUS 2.0.

“Pada stadium awal, deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan pasien. Bagi dokter, keakuratan hasil deteksi dini akan membantu menentukan penanganan yang tepat bagi pasien," tutur Chammim. 

Perangkat berteknologi terbaru tersebut terpasang di Brawijaya Hospital – Saharjo, dan tersedia dalam bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara.

Nantinya, bus khusus dapat berkeliling untuk menjangkau lebih banyak perempuan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara.

"Jika digunakan bersama dengan mamografi, Invenia™ ABUS 2.0 dapat mendeteksi lebih dari 37 persen kanker payudara, bahkan pada perempuan dengan jaringan dense breast," terang Semuel.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan edukasi di bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan di rumah sakit.

"Dengan edukasi, perempuan Indonesia dapat mengetahui pentingnya deteksi dini, mengetahui gejala, faktor risiko dan penangan kanker payudara. Dengan demikian, semakin banyak perempuan Indonesia yang terlindungi dari kanker payudara," ucap Chammim.

Sementara ini, masyarakat dapat melakukan pemesanan untuk menjalani pemeriksaan kanker payudara di bus maupun di rumah sakit, dengan menghubungi Halo Brawijaya Hospital di nomor 150-160.

Kemudian, masyarakat juga bisa mengundang bus khusus pemeriksaan deteksi dini kanker payudara untuk mengunjungi lingkungannya melalui kontak tersebut.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/01/160500623/cegah-kematian-akibat-kanker-payudara-dengan-melakukan-deteksi-dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke