Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Tubuh Mudah Berkeringat Saat Pubertas?

KOMPAS.com - Berkeringat adalah bagian alami dari pubertas, yakni saat kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan tubuh memproduksi lebih banyak hormon.

Mengingat fakta bahwa berkeringat adalah sesuatu yang alami bagi semua orang, bahkan mungkin lebih sering di masa remaja, perlu diketahui bahwa keringat berlebih juga bisa menjadi masalah. 

Dilansir dari Children's Healthcare of California (CHOC), remaja yang mengalami keringat berlebih atau tidak terduga dapat menderita kondisi yang disebut hiperhidrosis.

Meskipun hiperhidrosis cukup umum, kondisi ini dapat mengurangi kepercayaan diri sehingga memengaruhi aktivitas sehari-hari. 

Bahkan, beberapa remaja mungkin menghadapi masalah kulit yang mengganggu akibat keringat berlebih. 

Remaja yang mengalami hiperhidoris sebaiknya dikonsultasikan ke dokter anak agar bisa mendapatkan lebih banyak informasi dan pilihan pengobatan.

Kenapa tubuh jadi mudah berkeringat saat mengalami pubertas?

Seperti yang telah disebutkan, pubertas adalah masa ketika kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan tubuh memproduksi lebih banyak hormon.

Oleh sebab itu, berkeringat menjadi hal yang umum dialami para remaja di masa pubertas.

Namun, meski normal, keringat berlebih juga bisa menjadi masalah yang perlu diatasi.

Keringat berlebih atau hiperhidrosis terbagi menjadi dua jenis, yakni hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.

Hiperhidrosis primer tidak memiliki penyebab medis yang jelas, sedangkan hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes, infeksi, atau perubahan hormonal.

Hiperhidrosis primer

Dilansir dari Healthline, keringat abnormal tanpa penyebab medis disebut hiperhidrosis primer.

Ini dapat menyebabkan keringat terisolasi pada satu atau lebih area, seperti ketiak (hiperhidrosis aksila), wajah, daerah selangkangan, telapak tangan, dan daerah di bawah payudara.

Orang dengan hiperhidrosis primer mungkin berkeringat jauh lebih banyak saat cuaca panas. 

Mereka mungkin juga berkeringat lebih banyak setelah berolahraga atau saat merasa stres.

Bahkan, hiperhidrosis primer dapat menyebabkan berkeringat tanpa alasan sama sekali. 

Ini terjadi karena saraf yang terlalu aktif sehingga membuat kelenjar keringat bekerja meski tubuh tidak membutuhkan pendinginan.

Hiperhidrosis primer biasanya dimulai di masa pubertas dan tampaknya terjadi pada beberapa keluarga, jadi kondisi ini mungkin berkaitan dengan genetik.

Cara mengontrol keringat

Bagi para remaja yang sedang mengalami pubertas dan menjadi lebih mudah berkeringat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrolnya, yakni:

1. Jaga agar lingkungan tetap sejuk dan nyaman, terutama di malam hari.

2. Hindari makanan pedas, alkohol, kafein, dan makanan lain yang cenderung memicu keringat.

3. Gunakan antiperspiran.

4. Pilih pakaian yang longgar.

5. Kenakan sepatu dan kaus kaki yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap kelembapan.

6. Selalu siapkan sapu tangan atau tisu untuk menyeka keringat dan menjaga kulit tetap kering.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/20/163200223/kenapa-tubuh-mudah-berkeringat-saat-pubertas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke