KOMPAS.com - Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah sekelompok penyakit paru-paru yang mengakibatkan sulit bernapas yang dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Pada penderita PPOK, udara yang masuk dan keluar dari saluran udara lebih sedikit. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
Jenis-jenis PPOK
Dilansir dari Medline Plus, utamanya, PPOK mencakup dua jenis penyakit, yakni emfisema dan bronkitis kronis.
1. Emfisema
Emfisema adalah jenis PPOK yang memengaruhi kantung udara di paru-paru serta dinding di antaranya.
Emfisema menyebabkan kantung udara tersebut menjadi rusak dan kurang elastis.
2. Bronkitis kronis
Bronkitis kronis adalah jenis PPOK yang menyebabkan lapisan saluran udara terus-menerus teriritasi dan meradang.
Kondisi ini mengakibatkan pembengkakan lapisan dan membuat lendir.
Kebanyakan orang dengan PPOK memiliki penyakit emfisema dan bronkitis kronis, tetapi tingkat keparahannya dapat berbeda-beda.
Penyebab PPOK
Dilansir dari Healthline, kebanyakan orang dengan PPOK berusia minimal 40 tahun dan memiliki riwayat merokok.
Semakin lama dan semakin banyak produk tembakau yang dihisap, semakin besar risiko terkena PPOK.
Risiko terkena PPOK bahkan lebih besar jika merokok dan menderita asma.
Penyebab PPOK lainnya
Penyebab PPOK juga bisa dari paparan bahan kimia dan asap di tempat kerja.
Paparan polusi udara dan menghirup debu dalam jangka panjang juga bisa menjadi penyebab PPOK.
Selain itu, kecenderungan genetik mungkin berpengaruh untuk mengembangkan PPOK.
Perkiraannya, 5 persen orang dengan PPOK memiliki kekurangan protein yang disebut alpha-1-antitrypsin.
Kekurangan protein ini menyebabkan paru-paru memburuk dan juga dapat mempengaruhi hati.
Gejala PPOK
PPOK membuat penderitanya lebih sulit untuk bernapas. Gejala PPOK mungkin ringan pada awalnya, yang dimulai dengan batuk intermiten dan sesak napas.
Seiring waktu, gejala PPOK bisa menjadi lebih konstan hingga semakin sulit bernapas.
Selengkapnya, berikut adalah gejala awal hingga gejala PPOK yang memburuk:
Pada tahap lanjut PPOK dapat menimbulkan gejala berupa:
Kapan harus ke dokter?
Dilansir dari Mayo Clinic, disarankan untuk segera konsultasi dengan dokter jika gejala tidak membaik dengan pengobatan atau bahkan memburuk.
Cari perawatan medis segera jika mulai kesulitan mengatur napas, mengalami kebiruan parah pada bibir atau kuku (sianosis), detak jantung yang cepat, dan sulit konsentrasi.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/07/203200723/penyakit-paru-obstruktif-kronik-atau-ppok--jenis-penyebab-dan-gejala