Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fosil Gigi Berusia 42 Juta Tahun Ungkap Mamalia Bergigi Pedang Pertama

KOMPAS.com - Ahli paleontologi menemukan rahang bawah dan kumpulan gigi yang terpelihara dengan baik dari Formasi Santiago di San Diego County, California selatan pada tahun 1988. Fosil gigi berusia 42 juta tahun itu mengungkapkan mamalia bergigi pedang pertama.

Fosil mamalia darat yang ditemukan selama konstruksi di dekat Oceanside, dipelajari secara singkat dan kemudian disimpan di Museum Sejarah Alam San Diego.

Penelitian baru di jurnal PeerJ ini menggambarkan salah satu karnivora obligat mamalia darat paling awal yang diketahui, spesies dan genus yang baru dideskripsikan yang diberi nama Diegoaelurus vanvalkenburghae.

Hewan ini hidup selama Eosen, dan meskipun penampilannya sangat mirip kucing, ia tidak berkerabat dekat dengan kucing.

Menurut publikasi tersebut, ahli paleontologi Ashley Poust dari Museum Sejarah Alam San Diego menyebutkan bahwa pemberian nama Diegoaelurus itu tidak sembarangan.

Diegoaelurus adalah machaeroidine yakni kelompok mamalia pemakan daging yang telah punah dan kelompok tertua hewan bertaring tajam.

"Itu mungkin terlihat sangat mirip singa gunung kecil, tetapi lebih kekar dan dengan kepala lebih besar," jelas Poust dilansir dari Gizmodo, Rabu (16/3/2022). 

“Anehnya, (fosil gigi mamalia berusia 42 juta tahun) itu tidak terkait erat dengan kucing sama sekali, jadi kesamaannya akan konvergen, tiba secara terpisah karena berevolusi menjadi pemburu yang efisien," tambahnya.

Nama Diegoaelurus vanvalkenburghae menunjukkan wilayah di mana fosil itu ditemukan dan ilmuwan Blaire Van Valkenburgh.

"Ini sebagai pengakuan atas kontribusi substansialnya terhadap pemahaman kita tentang evolusi berulang pada mamalia karnivora dan paleoekologi gigi pedang," jelas publikasi tersebut

Spesimen adalah machaeroidine pertama (diucapkan mack-ay-roid-een) yang ditemukan di sepanjang Pantai Barat AS atau dari wilayah Amerika Utara di luar Utah dan Wyoming.

Fosil machaeroidine relatif langka, oleh karena itu pentingnya penemuan fosil gigi mamalia pemakan daging ini.

Poust berkata, spesimen ini memberikan wawasan baru tentang perilaku, pola makan, dan evolusi salah satu hiperkarnivora mamalia pertama di dunia, di mana makhluk yang muncul sekitar 24 juta tahun setelah semua dinosaurus non-unggas punah.

Fosil gigi mamalia pemakan daging

Lebih lanjut, Poust mengatakan bahwa dirinya suka menyebutkan satwa dari fosil gigi dari mamalia bergigi pedang berusia 42 juta tahun yang terindektifilasi ini sebagai mamalia obligate carnivore.

Alasannya adalah karena obligate carnivore dianggap menggambarkan gaya hidup kuliner hewan-hewan ini dengan baik.

Dengan penampilan gigi yang seperti pedang tersebut, mereka jelas pemakan daging, dan konsumsinya yang terdiri dari sekitar 70 persen daging.

Di antara mamalia hidup, contoh hypercarnivora, demikian mereka juga disebut, termasuk beruang kutub, lumba-lumba, singa, harimau, dan bahkan kucing kecil.

Hewan ini cenderung memiliki otot wajah yang kuat untuk menahan mangsa dan menggiling tulang serta gigi khusus untuk menusuk dan memotong daging.

Dijelaskan Poust bahwa 42 juta tahun yang lalu, mamalia hanya mencari cara untuk bertahan hidup dengan daging saja.

"Satu kemajuan besar adalah mengetahui gigi khusus untuk mengiris daging seperti sesuatu yang kita lihat dalam spesimen yang baru dijelaskan ini," jelasnya.

Fosil mamalia bergigi pedang pertama

Diegoaelurus adalah contoh awal karnivora mirip kucing, dengan gigi pedang di depan dan carnassial seperti gunting di belakang.

Menariknya, beberapa kelompok hewan secara mandiri memperoleh adaptasi ini dalam jutaan tahun setelah spesies ini menghilang.

"Ini adalah salah satu dari sedikit fosil dari kelompok mamalia pertama yang berevolusi dengan gigi pedang, puluhan juta tahun sebelum kucing gigi pedang yang lebih dikenal," jelasnya.

Selain itu, Diegoaelurus mungkin hidup pada waktu yang sama dengan mamalia bertaring tajam lainnya, nimravids Amerika Utara, juga dikenal sebagai kucing palsu bergigi pedang.

Kedua kelompok mungkin telah berpapasan, mungkin bersaing untuk wilayah dan mangsa.

“Setidaknya ada potensi persaingan dengan nimravids awal untuk berkontribusi pada kepunahan machaeroidines,” kata para penulis publikasi tersebut .

“Seperti banyak topik lain yang melibatkan paleobiologi dan evolusi machaeroidine, catatan fosil terbatas dari kelompok tersebut menghalangi kesimpulan yang meyakinkan".

Dengan fosil mamalia darat, Diegoaelurus, yang ditemukan ini, Poust dan rekan-rekannya mampu menganalisis hubungan karnivora mamalia awal ini untuk pertama kalinya.

Sebelum penelitian ini, para ilmuwan tidak yakin apakah banyak anggota machaeroidines hidup pada waktu yang sama.

Anggota besar dari kelompok ini adalah Apataelurus, tinggal di tempat yang sekarang disebut Utah timur pada waktu yang hampir bersamaan, jadi sangat mungkin anggota machaeroidines hirup bersama.

“Salah satu hal paling menarik dari penelitian kami adalah menemukan bahwa hewan bertaring tajam ini lebih beragam dari yang kami duga, dengan lebih dari satu spesies hidup pada satu waktu,” kata Poust.

“Ini juga memberi tahu kita lebih banyak tentang waktu yang sangat menarik dalam sejarah Amerika Utara, ketika hutan hujan subtropis besar meluas ke barat daya Amerika Serikat," imbuhnya.

Shawn Zack, ahli paleontologi dari University of Arizona dan rekan penulis makalah tersebut, mengatakan dalam siaran pers, spesimen baru ini meningkatkan kemungkinan bahwa mungkin ada lebih banyak lagi yang bisa ditemukan.

Analisis fosil Diegoaelurus menunjukkan makhluk itu memiliki karakteristik dagu yang menonjol dari mamalia bertaring tajam.

Hal itu juga secara fisik cukup berbeda dari Apataelurus untuk menjamin penciptaan genus baru.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/19/190200023/fosil-gigi-berusia-42-juta-tahun-ungkap-mamalia-bergigi-pedang-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke