Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Kadar Polusi Udara PM2.5 Lebih Tinggi di Pagi Hari, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Kualitas udara di pagi hari dianggap paling bersih dan menyehatkan, terlebih bagi mereka yang sering berolahraga pada waktu ini. Tetapi ternyata, studi ungkap bahwa kita perlu untuk mewaspadai kadar polusi udara PM2.5.

Sebab, fakta riset di tahun 2021 yang dilakukan Nafas, aplikasi pengukur kualitas udara, menunjukkan AQI (indeks kualitas udara) di pagi hari justru buruk karena tingginya polusi udara PM2.5.

Hal ini disampaikan Data Scientist Nafas Indonesia, Prabu Setyaji dalam webinar NAFAS Air Quality Report 2021: Bagaimana Kualitas Udara tahun 2021?; Rabu (2/3/2022).

Perlu diketahui, particulate matter 2.5 atau PM2.5 adalah polutan yang berukuran lebih kecil dari sel darah merah dan tidak bisa disaring oleh tubuh manusia.

Selain itu, zat PM2.5 yang terkadung dalam polusi udara ini juga mampu untuk memasuki sistem peredaran darah yang pada akhirnya bisa membahayakan kesehatan.

Prabu menjelaskan bahwa kualitas udara di Jabodetabek pada pagi hari yakni antara pukul 04.00 WIB hingga 09.00 WIB menunjukkan kualitas udara berada di tingkat yang buruk, atau tidak sehat. Sementara kualitas udara terbaik ditunjukkan pada pukul 14.00 WIB.

Artinya, pagi hari justru bukan waktu terbaik untuk melakukan aktivitas seperti berolahraga.

Riset tersebut pun menemukan bahwa rata-rata polusi udara PM2.5 pada pagi hari, bisa lebih dari tiga kali di atas 26 µg/m3.

Sebagai informasi tentang kadar polusi udara ini, ambang batas aman PM2.5 di udara menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO (2021) adalah 5 µ/m3.

"Udara terbaik adalah di siang bolong yaitu pada jam 2 siang di riset ini, dan juga bisa dilihat BSD (Tangerang) juga sama kenaikan (PM2.5) mulai dari jam 6 sore dan baru turun jam 9 pagi esok harinya," ujar Prabu.

Pada kesempatan yang sama, Chief of Growth Officer Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski mengatakan studi yang dipublikasikan oleh tim dari Seoul National University dan Cambridge University, menemukan 33 persen orang berusia 30 sampai 45 tahun yang berolahraga selama 10 tahun ketika PM2.5 naik, berisiko mengalami penyakit jantung.

"Kalau dilihat tahun 2021, rata-rata polusi di Jakarta pada pagi hari bisa lebih dari tiga kali di atas 26 µg/m3, jam 5 hingga jam 8 pagi. Apakah ini artinya kita mendingan tidak olahraga sama sekali? Tidak," imbuhnya.

Dengan demikian, Anda dapat mengecek terlebih dahulu kualitas udara sebelum melakukan aktivitas di luar rumah termasuk berolahraga.

Upaya ini dilakukan untuk menghindari paparan polusi PM2.5 yang sedang tinggi di waktu tertentu.

"Yang paling penting adalah kesadaran kondisi kualitas udara pada saat itu. Jadi set (atur) alarm untuk dapat informasi mengenai kualitas udara. Kalau ada tidak ada opsi lain, lebih baik (berolahraga di luar) pakai masker PM2.5," tutur Piotr.

Sementara itu, Community Manager Bicara Udara Novita Natalia mengatakan, hasil riset ini dapat menunjukkan bahwa masih banyak orang yang salah persepsi terkait kualitas udara. Sehingga mengartikan semakin dibutuhkannya edukasi kepada masyarakat terkait isu tersebut.

“Riset ini sekaligus menjadi indikasi betapa pentingnya meningkatkan pengetahuan masyarakat agar upaya bersama untuk mewujudkan kualitas udara yang lebih baik bisa terwujud,” ucap Novita.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/03/120200123/waspadai-kadar-polusi-udara-pm2.5-lebih-tinggi-di-pagi-hari-studi-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke