Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Abaikan Penyebab Utama Serangan Jantung dan Gejalanya

KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang mengalir ke jantung tersumbat. Penyumbatan pembuluh darah di jantung adalah hasil dari penumpukan lemak, kolesterol, serta zat lainnya yang membentuk plak di arteri.

Kondisi ini dapat menyerang seseorang secara tiba-tiba.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), hampir 805.000 orang Amerika mengalami serangan jantung setiap tahunnya.

Selain itu, serangan jantung juga menjadi pembunuh utama, di mana sebagian besar orang meninggal dalam satu jam pertama setelah mengalami hal ini.

Melansir Eat This, Sabtu (1/1/2022) sebenarnya serangan jantung dapat diprediksi, ataupun dicegah. Sebab, penyakit ini sudah muncul saat timbunan plak terbentuk selama bertahun-tahun dan menyumbat arteri jantung.

Setelah ada pemicu berupa stres atau tekanan, maka terjadilah serangan jantung. Di samping itu, ada juga beberapa faktor penyebab serangan jantung, termasuk faktor genetik.

Penyebab serangan jantung

Penyebab serangan jantung adalah ketika plak lemak di arteri menumpuk, atau disebut sebagai aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah). Pengerasan arteri ini berlangsung saat lemak tertumpuk dan membentuk plak.

Meskipun awalnya penumpukan lemak ini normal, penambahan lemak dan kolesterol jahat dari makanan pada akhirnya menyumbat arteri yang menyebabkan darah tidak bisa masuk ke jantung.

Sederhananya, jika tidak ada darah yang mengalir ke jantung maka tidak akan ada oksigen, dan jantung tidak bisa berfungsi.

Dalam beberapa kasus, plak bisa pecah secara tiba-tiba dan mengakibatkan penggumpalan darah dan kurangnya oksigen yang masuk ke dalam tubuh, dengan ini otak akan menerima sinyal rasa sakit.

Namun, terkadang otak salah mengartikan pesan tersebut, dan mengira bahwa lengan atau punggung yang merasakan sakit.

Walaupun serangan jantung bisa menyerang kapan saja, National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan ada beberapa gejala serangan jantung yang muncul, antara lain:

  • Nyeri atau tekanan di dada
  • Rasa tidak nyaman atau nyeri di tempat lain di tubuh bagian atas, leher, dan lengan
  • Keringat dingin
  • Pusing
  • Pingsan 
  • Sesak napas
  • Mual

"Banyak tekanan dan rasa sakit di dada Anda. Hal berikutnya yang Anda tahu, rasa sakitnya tak tertahankan, dan Anda mengalami kesulitan bernapas, yang menyebabkan kepala terasa ringan," ujar salah satu pasien yang mengalami serangan jantung.


Faktor penyebab serangan jantung

Menurut Mayo Clinic, gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan, kurang olahraga, kelebihan berat badan dan kebiasaan merokok, dapat menyebabkan aterosklerosis.

Mereka juga menuliskan beberapa faktor penyebab lainnya termasuk faktor usia, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, maupun sindrom metabolik.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah serang jantung adalah mengubah gaya hidup dengan tidak merokok, serta diet sehat dengan mengonsumsi protein, serat, dan lemak sehat.

Dokter jantung, dr Tarak Rambhatla mengatakan pemeriksaan rutin setiap tahunnya penting untuk dilakukan untuk mengetahui adakah permasalahan kesehatan dalam tubuh.

“Bahkan jika kita merasa sehat sekarang, intinya adalah untuk menghindari serangan jantung dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Jika kita memiliki faktor risiko jantung yang mendasari yang tidak kita sadari, dapat menjadi penyakit sungguhan dalam 10-15 tahun," jelas Rambhatla.

Kebanyakan pasien serangan jantung meninggal dalam satu jam pertama setelah serangan berlangsung. Jika Anda merasakan gejala yang telah disebutkan, hindari berkendara sendirian dan segera meminta pertolongan medis.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/03/070500123/jangan-abaikan-penyebab-utama-serangan-jantung-dan-gejalanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke