KOMPAS.com - Upacara potong gigi adalah ritual agama Hindu di Bali. Upacara ini dilakukan pada anak yang mulai menginjak usia remaja atau dewasa. Upacara potong gigi disebut juga dengan nama Mepandes, Metatah, atau Mesangih.
Makna upacara potong gigi di Bali
Upacara potong gigi di Bali merupakan bagian dari Manusa Yadnya. Ini merupakan konsep siklus hidup dari bayi di dalam kandungan, lahir, hingga perkawinan. Manusa Yadnya merupakan filosofi untuk memanusiakan manusia.
Upacara potong gigi di Bali dilakukan bukan tanpa makna. Potong gigi ini bermakna menemukan hakikat manusia dan terlepas dari Sad Ripu.
Sad Ripu adalah enam jenis musuh manusia yang timbul akibat perbuatan yang tidak baik. Berikut enam jenis musuh tersebut:
Bila keenam musuh ini menguasai manusia, maka orang tersebut akan lebih banyak berbuat tidak baik dan tidak benar. Di dalam keyakinan Hindu, tiga dari enam musuh diyakini sebagai pintu neraka. Tiga musuh tersebut adalah Kama, Krodha, dan Lobha. Hal tersebut tertuang dalah Bhagavad gita.
Budaya potong gigi ini dilakukan sebagai doa dan ritual untuk membangkitkan kekuatan spiritual dalam melawan keenam musuh tersebut.
Cara potong gigi
Potong gigi dalam budaya Metatah ini dilakukan dengan mengikir kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang atas. Namun, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati.
Proses potong gigi berisiko menyebabkan kerusakan gigi. Ketebalan email gigi adalah 2 milimeter. Oleh karena itu, bagian gigi yang dipotong tidak boleh lebih dari 2 milimeter.
Jika lebih dari itu, maka dentin akan terpapar dengan udara dan bisa menyebabkan gigi terasa ngilu, hingga kematian gigi.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/30/120000023/makna-upacara-potong-gigi-di-bali