Kadal Berkembang Biak dengan 4 Cara Berbeda, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Kadal adalah salah satu hewan reptil. Kadal berkembang biak dengan cara yang berbeda-beda tergantung jenis dan lingkungannya.

Cara kadal berkembang biak

Musim kawin kadal dipengaruhi oleh fotoperiode, suhu, curah hujan, dan ketersediaan makanan. Pada kadal jantan, musim kawin ditandai dengan membesarnya ukuran testikel.

Selain itu, terjadi perubahan perilaku menjadi lebih agresif dan menguasai daerah yang mereka diami.

Kadal jantan memiliki sepasang hemipenis sebagai alat kopulasi untuk berkembang biak. Bentuknya seperti kantong. Namun, hanya satu hemipenis yang digunakan dalam kopulasi.

Pada kadal betina, terdapat sepasang ovarium dan oviduk. Setelah telur matang, telur akan memasuki oviduk dan menjadi tempat penentuan jenis kelamin telur tersebut.

Secara umum, kadal berkembang biak dengan cara yang berbeda-beda. Berikut cara kadal berkembang biak:

1. Ovipar

Sebagian besar kadal berkembang biak dengan bertelur.

2. Vivipar

Terdapat beberapa jenis kadal yang langsung melahirkan anaknya. Contoh kadal yang berkembang biak dengan melahirkan adalah skink. Skink dikenal juga dengan istilah kadal tanah atau kadal kadal kebun.

3. Ovovivipar

Pada jenis ini, kadal akan mengandung telur, kemudian menetas di dalam dan melahirkan anaknya. Yang membedakan vivipar dan ovovivipar adalah sumber makanan kadal di dalam perut.

Pada vivipar, anak kadal langsung mendapatkan makanan dari jaringan tubuh induknya. Sedangkan pada ovovivipar, anak kadal mendapatkan makanan dari cadangan makanan yang tersimpan di dalam cangkang telur.

Contoh kadal yang berkembang biak dengan cara ovovivipar adalah bunglon dan tokek.

4. Partenogenesis

Sebagian kecil kadal berkembang biak sendiri tanpa pasangan melalui proses partenogenesis. Jenis kadal ini semuanya berjenis kelamin betina. Contoh kadal yang berkembang biak dengan partenogenesis adalah Lacerta spp. dan Cnemidophorus spp.