Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Generasi Sandwich yang Rentan Alami Gangguan Kesehatan

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Pondok Indah, Pondok Indah, dr Zulvia Oktanida Syarif SpkJ.

Namun, apa itu generasi sandwich?

Generasi sandwich adalah suatu istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang "terjepit" di antara tuntutan simultan dalam merawat orangtuanya yang telah lanjut usia, dan merawat anak-anaknya yang masih bergantung padanya, baik secara fisik, mental-emosional, maupun finansial.

Istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh dua orang pekerja sosial, yaitu Dorothy Miller dan Elaine Broody pada tahun 1981 untuk menggambarkan pelaku rawat (caregiver) yang terjepit di antara dua generasi.

"Sebagai pelaku rawat, individu  yang berada di generasi sandwich ini umumnya dituntut untuk memberikan dukungan fisik, mental-emosional, dan finansial yang baik bagi anak-anaknya dan juga orangtuanya yang telah lanjut usia," kata Zulvia melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Secara umum, karakteristik individu yang berada di generasi sandwich biasanya adalah pria dan wanita berusia 30 tahun ke atas yang telah menikah dan bekerja.

Dalam kondisi tersebut, mereka menanggung beban dan tanggung jawab dalam segala aspek keberlangsungan hidup di rumahnya.

Diantaranya seperti perawatan dan layanan transportasi, pengaturan makan, perawatan kesehatan, dan urusan rumah tangga lainnya, baik bagi anak-anaknya maupun orangtuanya.

Risiko gangguan kesehatan mental generasi sandwich

Berdasarkan survei di Amerika Serikat tahun 2007, menunjukkan bahwa generasi sandwich yang terdiri dari usia 35-54 tahun, mengalami tingkat stres lebih tinggi karena dituntut untuk menyeimbangkan peran dalam perawatan anak dan juga orangtua mereka.

Stres ini tidak hanya memengaruhi relasi personal terhadap pasangan, anak, dan keluarga, namun juga memengaruhi kesejahteraan diri sendiri.

"Generasi sandwich yang menjadi pelaku rawat bagi dua generasi ini lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental," ujarnya.

Berikut beberapa gangguan kesehatan mental yang rentan dialami oleh generasi sandwich ini.

1. Burnout (kelelahan fisik dan mental)

2. Gangguan tidur (banyak tidur atau kurang tiduur)

3. Perasaan bersalah

4. Merasa khawatir terus-menerus

5. Hilang  minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi

6. Ansietas (kecemasan)

7. Depresi

Risiko kesehatan fisik generasi sandwich

Zulvia menambahkan, jika tidak segera diatasi, maka pada akhirnya, kondisi mental tersebut juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik mereka.

Gangguan kesehatan jiwa bisa menjadikan kadar hormon stres yang lebih tinggi. Dengan begitu, orang tersebut akan lebih sering izin sakit dari pekerjaan kantor karena terinfeksi penyakit menular.

Selain itu, juga bisa memengaruhi imunitas, berisiko obesitas, dan penurunan kesehatan mental yang lebih tinggi.

"(Kesehatan mental berpengaruh terhadap) respons imunitas yang lebih rendah terhadap influenza, dan penyembuhan luka yang lebih lambat," kata dia.

Tantangan saat pandemi Covid-19

Dengan adanya keterikatan pengaruh kesehatan mental dan fisik ini, Zulvia berkata, tantangan menjadi generasi sandwich semakin meningkat di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Hal ini dikarrenakan, selain harus berusaha untuk memperhatikan dan melindungi diri sendiri, mereka juga harus memenuhi kebutuhan untuk merawat kesehatan anak dan orang tua agar terlindungi dari infeksi Covid-19.

"Pada saat yang bersamaan,  individu tersebut juga harus tetap menjaga imunitas dirinya agar tidak terinfeksi".

"Karenanya, penting sekali bagi generasi sandwich untuk mempelajari cara menjaga diri, baik fisik maupun mental, serta menyeimbangkan berbagai peran yang dimilikinya," tambahnya.

Generasi sandwich yang sehat secara fisik dan mental bisa mengoptimalkan kesehatan dan kesejahteraan tiga generasi, yaitu generasi dirinya, serta dua generasi lain yang dirawatnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/18/160100923/mengenal-generasi-sandwich-yang-rentan-alami-gangguan-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke