Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makan di Tempat 20 Menit, Ahli: Virus Corona Mengincar Orang Tanpa Masker

Namun kali ini, terdapat beberapa perubahan aturan, salah satunya pembukaan warung makan dan lapak jajanan.

"Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka diizinkan buka," kata Presiden Joko Widodo dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (25/7/2021).

Pada PPKM sebelumnya, tempat makan hanya diizinkan melayani take away atau bungkus.

Sementara, pada masa perpanjangan PPKM Level 4, pengunjung boleh makan di tempat. Namun, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, pembatasan waktu makan, dan pembatasan kapasitas pengunjung.

"Dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 20 dan maksimum waktu makan untuk setiap pengunjung 20 menit," papar Jokowi.

Selain itu, pengunjung yang makan di tempat dibatasi maksimal tiga orang saja.

Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk restoran/rumah makan dan kafe dengan lokasi yang berada dalam gedung atau toko tertutup.

Baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mal, hanya menerima delivery atau take away dan tidak menerima makan di tempat (dine-in).

Terkait hal tersebut, ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo mengingatkan, bahwa virus corona mengincar orang-orang tanpa masker dobel.

“Ketika kita makan dan membuka masker, itu akan menjadi titik lemah. Karena itu, sangat penting untuk tidak berbicara saat tanpa masker,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).

Ahmad mengatakan, jika memang harus makan di tempat, makanlah secukupnya, jangan berlama-lama. Selain itu, pastikan juga tempatnya terbuka atau memiliki ventilasi udara yang baik, bukan di ruangan tertutup dengan pendingin ruangan (AC).

Hal lain yang penting diperhatikan, kata Ahmad, usahakan untuk makan dengan senyap. Hindari percakapan apa pun selama berada di tempat makan. Apalagi, saat dalam kondisi melepas masker untuk makan.

“Lakukan pemesanan makanan dengan tulisan dan kode. Lebih bagus lagi, take away atau bungkus,” kata Ahmad.

“Intinya hindari percakapan tanpa masker. Ingat film The Quite Place saja,” imbuhnya.

Menurut Ahmad, sangat penting untuk terus memberikan edukasi visual pada masyarakat, agar tidak berbicara saat tidak memakai masker dobel.

Apalagi, saat ini memang masih banyak masyarakat yang belum yakin bahwa virus corona menyebar melalui aktivitas berbicara.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/07/27/180300823/makan-di-tempat-20-menit-ahli--virus-corona-mengincar-orang-tanpa-masker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke