Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Mirror Syndrome, Penyakit yang Dialami Nana di Sinetron Buku Harian Seorang Istri

KOMPAS.com - Dalam sinopsis terbaru sinetron Buku Harian Seorang Istri, Nana didiagnosis menderita mirror syndrome.

Mirror syndrome merupakan kondisi komplikasi kandungan langka, yang bisa mengancam nyawa ibu beserta ibunya.

Kondisi ini juga pernah dialami artis Irish Bella.

Pada Oktober 2019, dikabarkan janin kembar Irish Bella yang berusia 6 bulan meninggal karena mirror syndrome.

Apa itu mirror syndrome?

Mirror syndrome merupakan salah satu sindrom langka yang bisa terjadi pada ibu hamil.

Mirror syndrome adalah penyakit langka yang juga dijuluki triple edema dan Ballantyne Syndrome.

Mirror syndrome terjadi saat ibu hamil (bumil) mengidap preeklamsia dan janinnya mengalami kelebihan cairan.

Dilansir dari laman resmi Wiley Online Library, Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing, mirror syndrome pertama kali dideskripsikan oleh John W. Ballantyne pada 1892.

Sindrom ini disebut sebagai mirror syndrome karena patologi ibu mencerminkan janin.

Laman US National Library of Medicine National Institutes of Health, menuliskan, kasus mirror syndrome tergolong jarang terjadi.

Dilansir dari SehatQ, sebenarnya penyebab pasti mirror syndrome belum ditemukan.

Namun, para peneliti percaya bahwa mirror syndrome disebabkan oleh kondisi bernama fetal hydrops atau hidrops detalis yang ditandai oleh kebocoran cairan dari aliran darah dan menumpuk ke dalam jaringan janin.

Hidrops fetalis sendiri dapat diakibatkan oleh banyak hal. Namun, satu hal yang paling sering menyebabkannya adalah terganggunya kemampuan janin dalam mengontrol cairan.

Beberapa hal di bawah ini dapat menyebabkan fetal hydrops:

  • Infeksi selama kehamilan
  • Sindrom genetik
  • Masalah pada jantung
  • Sindrom twin-to-twin transfusion (komplikasi kehamilan pada janin kembar identik)

Akhirnya, beberapa komplikasi ini menyebabkan bumil mengalami preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh PubMed, dari semua hasil penelitian yang terhimpun, mirror syndrome berasosiasi dengan isoimunsiasi rhesus (29 persen), sindrom transfusi twin to twin (18 persen), infeksi virus (16 persen) dan malinformasi janin, dan tumor plasenta (37,5 persen).

Gejala

Beberapa gejala yang dapat dikenali pada mirror syndrome, yaitu:

  • Pembengkakan yang parah
  • Tekanan darah yang tinggi
  • Berat badan berlebih dalam waktu yang singkat
  • Ditemukan protein pada urin

Gejala-gejala ini juga merupakan gejala yang umum dialami oleh penderita preeklamsia.

Satu gejala yang menunjukkan terjadinya mirror syndrome adalah adanya hemodilusi. Gejala ini dapat ditemukan dalam tes darah.

Hemodilusi terjadi ketika ada lebih banyak plasma di dalam darah dan rendahnya jumlah sel darah merah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh fetal hydrops, yaitu penumpukan cairan pada janin.

Cairan tersebut dapat terkumpul di bawah kulit, di perut, di sekeliling paru-paru, hingga mengelilingi jantung.

Kemungkinan besar, cairan dapat dilihat dan didiagnosa selama USG.

Masalah-masalah dengan janin dapat menimbulkan gejala preeklamsia pada ibu, dan mengalami penumpukan cairan pada paru-paru.

Penangan mirror syndrome tergolong langka, cara penanganannya juga berbeda-beda, bergantung pada situasinya.

Jika penyebabnya dari fetal hydrops, maka bisa dirawat di dalam kandungan.

Gejala-gejalanya juga dapat disembuhkan dari ibu dan bayi pada sisa usia kehamilannya.

Pada kebanyakan kasus, seperti kasus dengan preeklamsia, persalinan segera direkomendasikan untuk melindungi kesehatan ibu.

Gejala-gejala pada ibu akan hilang dalam beberapa hari setelah persalinan.

Setelah persalinan, akan diidentifikasi penyebab dari hydrops dan perawatan pada bayi apabila dimungkinkan.

Melansir International Journal of Clinical and Experimental Medicine, ada banyak faktor signifikan yang dapat memberikan hasil yang baik bagi pasien, termasuk diagnosa tepat waktu, kerja sama yang baik antar anggota tim obstetrik dan perawatan yang hati-hati pada ibu hamil.

Ketika diagnosa telah dilakukan, perawatan atau pengobatan tepat waktu sangat penting dilakukan untuk memperoleh penyembuhan optimal.

Sumber: Kompas.com (Vina Fadhrotul Mukaromah/Inggried Dwi Wedhaswary)

https://www.kompas.com/sains/read/2021/07/01/120300523/mengenal-mirror-syndrome-penyakit-yang-dialami-nana-di-sinetron-buku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke