Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Dosis Vaksin Covid-19 Tingkatkan Kekebalan Penerima Transplantasi Organ, Studi Jelaskan

KOMPAS.com- Para peneliti Johns Hopkins Medicine meyakini bahwa ada bukti yang menunjukkan tiga dosis vaksin Covid-19 dapat meningkatkan kekebalan terhadap virus corona pada penerima transplantasi organ.

Orang yang menerima transplantasi organ, masih mungkin untuk menjadi penerima vaksin Covid-19, sehingga dapat melindungi mereka dari infeksi virus corona SARS-CoV-2.

"Temuan kami menunjukkan uji klinis diperlukan untuk menentukan apakah penerima transplantasi harus menerima dosis booster (penguat) dari vaksin Covid-19," kata penulis utama studi William Werbel, MD, peneliti penyakit menular di Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat.

Dilansir dari Science Daily, Sabtu (19/6/2021), orang menerima transplantasi organ pada, seperti jantung, paru-paru dan ginjal, seringkali harus minum obat untuk menekan sistem kekebalan.

Hal itu dilakukan guna mencegah penolakan organ baru yang dicangkokkan pada pasien.

Rejimen tersebut dapat mengganggu kemampuan penerima transplantasi organ untuk membuat antibodi terhadap zat asing, termasuk yang protektif yang diproduksi sebagai respons terhadap dosis vaksin Covid-19.

Pada studi sebelumnya, para peneliti menunjukkan bahwa hanya 17 persen dari penerima transplantasi organ yang berpartisipasi, yang kemudian menghasilkan antibodi yang cukup setelah mendapat satu dosis vaksin Covid-19.

Selanjutnya, dalam studi kedua, mereka menemukan, antibodi level mereka meningkat menjadi 54 persen setelah mendapat suntikan kedua.

Dalam kedua kasus itu, bahkan penerima transplantasi organ memiliki antibodi dengan tingkat yang jauh di bawah apa yang biasa terlihat pada orang-orang dengan sistem kekebalan yang sehat.

Kendati demikian, dalam studi baru mereka, para peneliti mengevaluasi 30 penerima transplantasi organ yang menerima dosis ketiga dari salah satu dari tiga vaksin Covid-19 yang ada, baik dari Johnson & Johnson, Moderna maupun vaksin Pfizer.

Pemberian dosis ketiga dari salah satu dari vaksin Covid-19 tersebut dilakukan antara 20 Maret dan 10 Mei 2021.

Sebelumnya, para penerima transplantasi organ tersebut telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 Moderna atau vaksin Pfizer, dengan usia rata-rata 57,17 tahun, berjenis kelamin perempuan dan satu di antaranya diidentifikasi sebagai non-kulit putih.

Dalam studi ini, tidak ada laporan penyakit sebelum vaksinasi atau tes positif Covid-19. Semua peserta juga menggunakan beberapa obat imunosupresif untuk mencegah penolakan organ transplantasi mereka.

"Temuan kami mengungkapkan bahwa sepertiga dari peserta yang memiliki tingkat antibodi negatif dan semua yang yang memiliki tingkat positif rendah sebelum booster (suntikan penguat) menunjukkan peningkatan respons kekebalan setelah mereka mendapat dosis vaksin ketiga," kata penulis senior studi Dorry Segev, MD, Ph.D., Marjory K. dan Profesor Bedah dan Epidemiologi Thomas Pozefsky dan irektur Kelompok Penelitian Epidemiologi dalam Transplantasi Organ di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.

Seminggu setelah menerima dosis vaksin Covid-19 yang ketiga, 23 peserta studi ini menyelesaikan kuesioner tentang efek samping.

Reaksi umum dari suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 yang mereka terima, yakni ringan dan sedang. Satu peserta melaporkan mengalami nyeri pada lengan yang parah dan yang lain sakit kepala parah.

Namun, tidak ada peserta yang melaporkan demam atau reaksi alergi, dan satu kasus penolakan organ ringan selama studi.

"Reaksi ini tampaknya dapat diterima, mengingat manfaat yang dapat diberikan oleh vaksin tersebut," jelas Segev.

Werbel dan Segev mencatat bahwa penelitian ini hanya memeriksa tingkat antibodi.

Selain itu, mereka menegaskan perlunya penelitian di masa depan untuk melihat apakah peningkatan respons imun setelah dosis vaksin Covid-19 ketiga dapat dikaitkan dengan tingkat infeksi SARS-CoV-2 yang lebih rendah.

"Meskipun dosis vaksin ketiga tampaknya meningkatkan respons kekebalan penerima transplantasi ke tingkat yang lebih tinggi daripada setelah satu atau dua dosis, orang-orang ini mungkin masih berisiko lebih besar untuk infeksi SARS-CoV-2 daripada populasi umum yang telah divaksinasi," kata Werbel.

Oleh sebab itu, mereka merekomendasikan agar penerima transplantasi organ dan orang-orang dengan gangguan kekebalan lain untuk terus memakai masker, menjaga jarak fisik, serta menerapkan praktik-praktik pencegahan Covid-19 lainnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/19/121101223/3-dosis-vaksin-covid-19-tingkatkan-kekebalan-penerima-transplantasi-organ

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke