Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awas, Merokok Menyebabkan Penyakit Jantung Koroner, Pemicu Kematian Mendadak

Penyakit jantung koroner adalah terjadinya penyumpatan atau penyempitan pada pembuluh darah coroner, akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh yang diikuti oleh penebalan dan kekakuan pembuluh tersebut (aterosklerosis).

Orang yang merokok kurang dari lima batang sehari dapat menunjukkan tanda-tanda penyakit jantung koroner dini.

Selain itu, risiko penyakit jantung koroner juga akan meningkat dengan jumlah rokok yang dihisap per hari, dan ketika merokok berlanjut selama bertahun-tahun.

Dr. Andriga Dirgantomo, SpJp , FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah mengatakan, rokok mengandung sekitar empat ribu bahan kimia, termasuk 43 karsinogen, yaitu zat penyebab kanker.

“Bahan kimia dalam rokok ini sebagian berbahaya dan sebagian lagi mematikan,” katanya dalam Primaya Heart Race Webinar Series bertajuk Risiko Jantung dan Potensi Cedera Saat Bekerja beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut dr. Andriga menjelaskan, efek dari tiga komponen utama rokok, sebagai berikut:

1. Karbon Monoksida

- Merupakan gas beracun
- Mengikat sel darah merah sehingga menyingkirkan oksigen dalam darah
- Meningkatkan kerja jantung

2. Nikotin

- Menyebabkan adiksi (ketagihan) lebih besar dari heroin
- Bekerja cepat sehingga mencapai otak hanya dalam waktu 7 detik
- Meningkatkan tekanan darah dan frekuensi nadi

3. TAR

- Mengandung arsenik dan sianida (penyebab sakit paru yang parah)
- 70% Tar dari asap rokok tetap berada di paru-paru

Bahan kimia dalam asap rokok menyebabkan sel-sel yang melapisi pembuluh darah menjadi bengkak dan meradang. Hal ini dapat mempersempit pembuluh darah dan dapat menyebabkan banyak kondisi kardiovaskular.

Penyakit Jantung Koroner terjadi, ketika arteri yang membawa darah ke otot jantung menyempit oleh plak atau tersumbat oleh gumpalan.

Bahan kimia dalam asap rokok menyebabkan darah menebal dan membentuk gumpalan di dalam pembuluh darah dan arteri. Penyumbatan dari gumpalan itu dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian mendadak.

Pada sebagian orang, penyakit jantung koroner akan menimbulkan gejala, seperti sakit dada sebelah kiri yang terkadang menjalar ke leher dan lengan kiri, sesak napas, dan denyut jantung tidak teratur, hingga kematian mendadak.

“Tapi, pada sebagian orang lainnya, tak jarang penyakit jantung koroner muncul tanpa gejala,” kata dr. Andriga yang berpraktik di Primaya Hospital Bekasi Barat.

Meski demikian, dr. Andriga mengungkap, risiko penyakit jantung koroner ini bisa menurun, jika perokok berhenti merokok.

“Berhenti merokok satu tahun, risiko penyakit jantung koroner turun menjadi 50 persen. Kemudian, jika berhenti merokok hingga empat tahun maka risikonya sam seperti non perokok,” jelasnya.

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, merokok juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), meningkatkan penggumpalan darah, merusak pembuluh darah, hingga meningkatkan risiko penyakit lain, seperti stroke dan penyakit paru pada anak.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/07/160500423/awas-merokok-menyebabkan-penyakit-jantung-koroner-pemicu-kematian-mendadak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke