Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kamasutra Satwa: Tupai Kawin Tak Hanya dengan Satu Pasangan

KOMPAS.com - Tupai atau dalam bahasa ilmiah adalah scandentia. Hewan mamalia ini suka memangsa serangga, sehingga dahulu dimasukkan ke dalam bangsa insektivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut.

Tupai bersifat poligini, artinya baik jantan maupun betina dapat kawin dengan beberapa pasangan.

Setelah mereka kawin, betina mengambil tanggung jawab penuh untuk mengasuh anaknya. Pada beberapa spesies, betina akan membesarkan dua anak per tahun.

Ketika seekor tupai betina mendekati estrus (akan merasa birahi) tupai jantan berkumpul di dekat wilayahnya dan menunggu sang betina menerimanya.

Jika salah satu pejantan mendekat dan mencoba kawin dengan betina sebelum dia siap, sang betina akan menolak dengan kasar sang pejantan itu.

Setelah tupai betina siap, dia akan kabur dan mengajak pejantannya kawin di dalam wilayahnya.

Biasanya, pejantan yang dominan akan menemukan betina terlebih dahulu dan dapat kawin dengannya.

Dilansir Sciencing, Rabu (25/4/2018) betina merasakan birahi hanya dalam hitungan jam dan tindakan kopulasi memakan waktu 1 hingga 25 menit.

Tupai jantan telah memiliki beberapa strategi, agar proses reproduksi berjalan dengan baik dan sukses.

Tupai jantan muda dapat menggunakan strategi, di mana mereka hanya duduk dan menunggu di dalam wilayah betina.

Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko cedera yang terkait dengan pengejaran betina saat ada pejantan dominan di dekatnya.


Hirarki dominasi jantan dapat bervariasi secara geografis di dalam wilayah betina, sehingga jantan yang dominan di satu bagian wilayah mungkin bukan jantan yang sama yang dominan di bagian lain wilayah tersebut.

Salah satu strategi reproduksi yang digunakan oleh beberapa spesies tupai, seperti tupai tanah Idaho, adalah menjaga proses kawin dari jantan lain yang hendak mengganggu.

Di mana jantan dominan tetap dekat dengan betina, dan menangkis jantan lain yang mencoba mendekatinya.

Proses kawin antara tupai jantan dan betina ini berlangsung hingga 17 menit. Karena sang betina kawin dengan banyak jantan, terkadang terjadilah persaingan sperma.

Persaingan sperma dapat terjadi karena perkembangan sel sperma yang lebih kecil dalam jumlah yang lebih besar, pencabutan paksa sumbat kopulasi, atau endapan sperma yang membeku di vagina betina karena jantan berikutnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/29/190300223/kamasutra-satwa--tupai-kawin-tak-hanya-dengan-satu-pasangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke