Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba-serbi Hewan: Gajah Ternyata Bisa Meniru Suara yang Didengarnya

KOMPAS.com - Para ilmuwan dan peneliti menemukan bahwa gajah dapat menirukan suara yang dia dengar. Selain itu, ahli juga menemukan bahwa gajah dapat berkomunikasi jarak jauh, seperti paus dan lumba-lumba.

Peneliti gajah Joyce H. Poole dari Amboseli Trust for Elephants di Kenya memperhatikan seekor gajah betina yang tampaknya dapat meniru suara frekuensi rendah yang dihasilkan truk. Padahal, jarak si gajah dan truk itu bermil-mil jauhnya.

Poole membandingkan temuannya dengan rekannya Angela S. Stoeger-Horwath dari Universitas Wina. Stoeger menyaksikan seekor gajah afrika jantan dapat menirukan suara dua gajah asia betina di sebuah kebun binatang, meski ras mereka berbeda.

Ketika Poole dan Horwath membandingkan temuan mereka, mereka memutuskan untuk menghubungi ahli biologi cetacea (istilah untuk mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba) yang terkenal di Woods Hole Institute di Falmouth, Massachusetts untuk pemahaman lebih lanjut.

Hasil temuan mereka dengan ahli biologi cetacea Stephanie Watwood membantu mereka menemukan kesamaan antara interaksi vokal paus dan lumba-lumba dengan gajah.

Sebagai kemampuan yang tidak biasa di antara kebanyakan hewan, Watwood meninjau rekaman dan data komunikasi gajah dan menemukan bahwa layaknya paus dan lumba-lumba, gajah dapat "mempelajari" suara dan menirunya.

Dilansir Sciencing, gajah juga dapat berkomunikasi dari jarak jauh satu sama lain sebagaimana paus dan lumba-lumba. Maka dari itu para peneliti setuju bahwa gajah adalah paus di daratan.

Ahli zoologi Amerika Katy Payne mengamati gajah yang saling bertengkar dan bergemuruh di Kebun Binatang Washington Park di Portland, Oregon. 

Paye menemukan bahwa mereka menggunakan suara infrasonik yang dalam untuk berkomunikasi secara jarak yang jauh.

Kondisi atmosfer juga memainkan peran besar dalam seberapa jauh komunikasi infrasonik dapat terdengar.

Ahli biologi, ahli zoologi, dan peneliti lain berpendapat bahwa gajah menggunakan suara infrasonik untuk mengatur perilaku keluarga dan kawanan, untuk mengumumkan musim kawin, berbagi informasi tentang sumber daya dan untuk memperingatkan bahaya yang akan datang.

Mereka menemukan bahwa sementara sebagian besar komunikasi infrasonik terjadi di antara kelompok keluarga, dimana sang betina lebih sering bersuara daripada gajah jantan dan gajah jantan muda.

Gajah dapat mengeluarkan berbagai suara dan suara saat berkomunikasi. Mereka berteriak, bergemuruh dan berkicau.

Gemuruh biasanya mencakup suara frekuensi rendah, yang kemungkinan besar dapat  dirasakan oleh manusia dan dapat jatuh antara 5 dan 30 Hz.

Selain dapat menirukan suara yang didengar dan berkomunikasi jarak jauh, gajah memiliki kecerdasan dan empati. Gajah dikenal membantu gajah lain yang menderita, merasakan emosi yang mirip dengan manusia, dan berduka atas kematiannya.

Mereka dapat belajar bahwa gajah yang dalam kesusahan akan berkomunikasi dengan kawanan jauhnya untuk memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan datang.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/14/070000423/serba-serbi-hewan--gajah-ternyata-bisa-meniru-suara-yang-didengarnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke