Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turis Bali Tak Sadar Memegang Gurita Paling Beracun di Dunia, Apa Itu?

KOMPAS.com - Belum lama ini ada sebuah video yang viral di TikTok. Dalam rekaman video, tampak seseorang memegang hewan paling berbisa di dunia.

Video itu diunggah oleh akun @kaylinmarie21.

Sambil memegang seekor gurita berwarna cokelat dengan tangan kosong, dia menuliskan tidak sadang sedang memegang hewan paling berbahaya.

"Ada di Bali dan tidak tahu sedang memegang salah satu hewan paling berbahaya," tulisnya dalam bahasa Inggris.

Video selanjutnya menunjukkan potongan layar Wikipedia yang berisi informasi tentang Gurita cincin biru atau blue-ringed octopus.

Tertulis dalam laman Wikipedia, gurita cincin biru merupakan salah satu hewan laut paling beracun di dunia.

Hewan kecil yang banyak ditemukan di pantai dan terumbu karang di Pasifik dan Samudera Hindia, dari Jepang hingga Australia ini disebut membawa cukup racun yang dapat membunuh 26 orang dewasa hanya dalam hitungan menit.

"Beruntung masih hidup," tulis akun @kaylinmarie21 sambil menunjukkan senyum lebarnya.

Namun, ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan agar kita menjadi waspada seperti bentuk gigi, warna cerah, dan lainnya.

Gurita cincin biru

Dilansir IFL Science, Kamis (25/3/2021), gurita cincin biru adalah hewan kecil tapi berbahaya. Ukuran tubuhnya rata-rata hanya 12-20 sentimeter.

Seperti namanya, hewan kecil ini memiliki pola cincin biru psikedelik pada tubuhnya. Namun, pola ini biasanya hanya terlihat saat hewan tersebut diprovokasi.

Saat stres, warna tubuhnya berubah menjadi kuning cerah dan ada sekitar 50-60 cincin biru.

Tampilan ini merupakan salah satu contoh peringatan aposematik, yakni teknik yang digunakan oleh beragam hewan untuk memberi tahu calon predator bahwa mereka sebaiknya tidak dimakan.

Dalam kasus gurita cincin biru tidak bisa disepelekan.

Gurita cincin biru adalah salah satu hewan paling berbahaya di dunia. Mereka memiliki racun yang disebut tetrodotoxin, yakni racun saraf kuat yang bisa berakibat fatal.

Untungnya, gurita ini tidak agresif. Selama Anda memberi ruang dan tidak mengeluarkannya dari air, Anda kemungkinan besar masih akan selamat.

“Gigitannya biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Jadi Anda mungkin tidak tahu digigit gurita cincin biru sampai semuanya terlambat,” tulis ahli ekologi kelautan Erin Spencer pada sebuah postingan tentang gurita cincin biru untuk Ocean Conservancy.

Apa yang terjadi saat racun gurita cincin biru masuk tubuh?

Spencer mengatakan, racun gurita cincin biru akan sinyal saraf ke seluruh tubuh. Ini kemudian yang menyebabkan otot mati rasa.

"Gejala lain termasuk mual, kehilangan penglihatan atau kebutaan, kehilangan indera dan kehilangan keterampilan motorik," kata Spencer.

"Pada akhirnya, hal itu akan menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot yang dibutuhkan manusia untuk bernapas yang menyebabkan gangguan pernapasan," imbuh dia.

Hingga saat ini, tidak ada obat penawar untuk racun gurita cincin biru.

Namun, korban dapat selamat jika saat mengalami sesak napas segera mendapat pernapasan buatan.

Pemilik akun TikTok @kaylinmarie21 adalah orang yang sangat beruntung.

Dalam video lanjutan tentang gurita cincin biru, Kaylin menceritakan dia mengunjungi pantai Uluwatu di Bali bersama beberapa teman. Di sanalah dia dan teman-temannya melihat dua gurita cincin biru.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/08/100000123/turis-bali-tak-sadar-memegang-gurita-paling-beracun-di-dunia-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke