Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Gejala dan Penyebab Kanker Prostat, Penyakit yang Diderita Kak Seto

KOMPAS.com- Kanker prostat adalah kanker yang terjadi di prostat, sebuah kelenjar kecil berbentuk buah kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani sebagai pemberi makan dan pengangkut.

Kanker prostat ini disebutkan sebagai salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi, tetapi juga menjadi salah satu gangguan atau penyakit yang mengancam jiwa laki-laki.

Salah satu publik figure laki-laki yang baru-baru ini dikabarkan mengidap kanker prostat adalah Psikolog Anak, Seto Mulyadi alias Kak Seto.

Melalui akun media sosial Instagram pribadinya, Kak Seto membagikan foto tengah terbaring di ranjang perawatan di rumah sakit.

Dengan cuitan yang menjelaskan bahwa kondisi kesehatannya sedang menurun dan hasil pemeriksaan menunjukkan ia mengidap kanker prostat.

"Beberapa minggu belakangan ini kondisi kesehatan saya memang menurun. Dan setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan ternyata saya didiagnosa mengidap kanker prostat," ungkap Kak Seto dalam caption, dikutip dari akun @kaksetosahabatanak, Sabtu (13/2/2021).

Sebagai informasi, kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyaka ke -4 di seluruh dunia dan menempati urutan ke-2 kanker yang diderita oleh pria setelah kanker paru.

Berdasarkan data Global Cancer Statistics 2018, diperikarakan sebanyak 1,2 juta kasus baru muncul di seluruh dunia dan 359.000 kematian disebabkan oleh kanker prostat.

Di Indonesia, kanker prostat, seperti yang dialami Kak Seto, menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita diperkirakan mencapai 25.012 orang.

Penyebab kanker prostat

Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Konsultan Uro-onkologi Siloam Hospital ASRI dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K) PhD bahwa belum begitu jelas apa yang menyebabkan kanker prostat ini sebenarnya.

Namun, dokter mendiagnosis kanker prostat terbentuk dimulai ketika sel-sel di prostat mengalami perubahan dalam DNA mereka.

Adapun DNA yang dimaksudkan adalah DNA sel berisi intruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

Nah, perubahan DNA tersebut memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normalnya atau disebut dengan sel abnormal.

"Sel abnormal itu pun terus hidup, ketika sel lain mati," jelas Agus dalam diskusi daring bertajuk World Cancer Day 2021: Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Prostat dengan Inovasi Biopsi Robotik dan Pilihan Terapi Minimal Invasif Laparaskopi di Masa Pandemi, Rabu (17/2/2021).

Sehingga, sel abnormal yang terus tumbuh dalam jumlah banyak akan membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya.

Alhasil, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lainnya.

Terutama bagian organ tubuh yang memiliki kelenjar di dalamnya selain prostat adalah payudara, paru-paru, esofagus, kolon dan pankreas.

Gejala kanker prostat

Berdasarkan laporan dari banyak dokter menunjukkan bahwa sebagian besar pasien kanker prostat didiagnosis pada stadium lanjut (akhir) yaitu saat tumor ganas itu telah menyebar di berbagai organ tubuh lainnya.

Hal ini dikarenakan deteksi dini kasus kanker prostat belum optimal di Indonesia, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kanker prostat dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan diri, terutama pada populasi risiko tinggi.

Menurut dr Agus, hal tersebut sangat disayangkan, karena jika penyakit kanker prostat ini dideteksi pada stadium awal, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi.

"Padahal, pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini memiliki angka harapan hidup selama 10 tahun dan mencapai di atas 90 persen (keberhasilan untuk sembuh). Angka ini dapat turun hingga 50 persen apabila ditemukan pada stadium lanjut," kata dr Agus.

Namun, ia pun tidak memungkiri bahwa masyarakat atau pasien mungkin banyak yang tidak menyadari jika dirinya mengidap kanker prostat, sebab jenis kanker yang satu ini tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal.

Gejala-gejala yang dialami oleh pasien umumnya baru timbul atau dirasakan saat kanker sudah memasuki stadium lanjutan.

Berikut beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai tanda kanker prostat menyerang tubuh.

  • Kesulitan buang air kecil
  • Kekuatan menurun dalam aliran urin
  • Darah dalam urin
  • Darah di air mani
  • Sakit tulang
  • Menurunkan berat badan drastis tanpa berusaha (tidak sedang program diet)
  • Disfungsi ereksi

Dr Agus menegaskan, jika pasien dengan kanker prostat didiagnosis atau dideteksi saat stadium lanjut, maka risiko kematian juga meningkat.

"Oleh karena itu, program deteksi dini kanker yang lebih baik dan efisien perlu ditingkatkan," tegasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/02/19/160200123/waspada-gejala-dan-penyebab-kanker-prostat-penyakit-yang-diderita-kak-seto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke