Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hibernasi pada Tupai Jadi Kunci Perjalanan Luar Angkasa, Kok Bisa?

KOMPAS.com- Saat musim dingin dimulai, hewan-hewan seperti beruang dan tupai berhibernasi untuk bisa melewati cuaca ekstrem tersebut. Inilah yang coba dipelajari ilmuwan untuk dapat diterapkan dalam misi perjalanan luar angkasa.

Saat hibernasi dimulai, hewan-hewan tersebut akan tidur dalam waktu yang cukup lama untuk menghemat energi. Suhu tubuh, detak jantung, dan pernapasan mereka akan melambat.

Dengan metabolisme seperti itu memungkinkan hewan-hewan tersebut menunggu bulan-bulan dingin dalam tidur nyenyak sebelum terbangun di musim semi yang lebih hangat.

Untuk mengetahui bagaimana hewan bisa berhibernasi selama berbulan-bulan, tim ilmuwan mempelajari tupai tanah Arktik di laboratorium selama dua tahun.

Seperti dikutip dari Smithsonian, Rabu (16/12/2020) tupai jenis ini merupakan hibernator yang sangat mahir.

Mereka dapat tetap tertidur hingga delapan bulan dengan memperlambat sistem metabolisme. Bahkan mereka hanya perlu bernapas sekali per menit.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Metabolism, tupai mampu melakukan hibernasi dengan mendaur ulang nutrisi di tubuh mereka.

Saat otot tupai mulai rusak secara perlahan, tubuh mereka mengambil nitrogen yang dilepaskan dari proses tersebut dan mendaur ulang menjadi asam amino.

Hasilnya, mereka menghasilkan protein yang digunakan untuk membantu paru-paru, ginjal, dan jaringan otot, sehingga tupai kehilangan otot lebih sedikit.

Para ilmuwan juga mencoba mengungkap bagaimana hewan dapat berhibernasi selama berbulan-bulan dan bangun tanpa cedera.

Ini menjadi kunci yang mencoba dipelajari untuk dapat diterapkan pada manusia saat melakukan perjalanan luar angkasa.

Sebab pada manusia, ketika mereka terbaring di tempat tidur atau tak dapat berjalan, mereka dapat mengalami efek samping yang menghancurkan.

Seperti misalnya kehilangan otot dan kerusakan sel hanya dalam waktu sekejap.

Mencari tahu bagaimana hewan mampu menghindari efek ini akan dapat membantu para ilmuwan untuk mengembangkan pengobatan untuk orang tua dan penderita kanker yang kehilangan otot.

Selain membantu pasien yang sakit, penelitian ini juga dapat memberikan wawasan, jika suatu saat hibernasi bisa digunakan untuk mendukung perjalanan manusia ke luar angkasa.

Seperti yang kita tahu, manusia bercita-cita untuk melakukan perjalanan luar angkasa, seperti misi ke Mars.

Namun perlu waktu berbulan-bulan untuk mencapainya, sehingga muncul ide supaya manusia bisa melakukan perjalanan dengan selamat, maka manusia perlu berhibernasi.

Dengan hibernasi akan memungkinkan manusia untuk pergi ke luar angkasa selama berbulan-bulan tanpa bergerak.

"Tujuan jangka panjangnya adalah meniru (hibernasi hewan) adaptasi metabolik hibernasi pada manusia. Jadi untuk mencapai tujuan tersebut kita perlu mengetahui proses metabolisme apa yang berkontribusi dari hewan yang berhibernasi," ungkap Kelly L. Drew, ahli biologi di University of Alaska Fairbanks.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/16/200400923/hibernasi-pada-tupai-jadi-kunci-perjalanan-luar-angkasa-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke