Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serba-serbi Hewan: 5 Cara Lumba-lumba Berkomunikasi

KOMPAS.com - Lumba-lumba merupakan hewan yang menakjubkan dan unik. Selain pintar dan bersahabat, lumba-lumba juga mampu berkomunikasi dengan berbagai macam cara.

Salah satu cara terbaik untuk memahami sahabat bawah laut kita mungkin dengan mengenali cara mereka berkomunikasi.

Dilansir Discovery Cove edisi 5 September 2018, setidaknya ada 5 cara yang biasa digunakan lumba-luma untuk berkomunikasi.

1. Sonar Biologis

Mirip kelelawar, lumba-lumba memiliki sonar biologis yang disebut ekolokasi.

Alat ini mampu mendeteksi berbagai hal yang ada di sekitar lingkungannya dengan memancarkan frekuensi suara bernada rendah atau tinggi. Hal ini seperti sensasi gema.

Lumba-lumba akan menghitung seberapa lama pantulan suara atau gema tersebut kembali.

Ekolasi lumba-lumba sangat akurat. Mereka bisa mendeteksi ukuran objek, arah perjalanan, kepadatan, serta posisi suatu objek ada di atas atau di bawah lumba-lumba.

Teknik ini penting bagi lumba-lumbasaat berada di bawah air. Pasalnya meski penglihatan terbatas saat di bawah air, mereka tetap dapat menemukan makanan dan bisa menghindari bahaya.

2. Bersiul

Lumba-lumba juga berkomunikasi dengan suara bersiul atau mirip peluit. Mereka memiliki nada vokal yang unik dan khas.

Perbedaan nada vokal saat berkomunikasi adalah hal yang penting bagi lumba-lumba untuk memahami lawan bicaranya.

3. Bahasa Tubuh

Selain berkomunikasi lewat ekolokasi dan siulan, lumba-lumba juga memiliki berbagai bahasa tubuh termasuk mengibaskan ekor dan sirip seperti memukul air, melompat keluar dari air, saling bertabrakan, dan sky hopping.

Sebagai contoh, memukur air dengan ekor dan sirip adalah sinyal lumba-lumba sedang memperingatkan spesiesnya bahwa ada bahaya di dekatnya. Namun terkadang hal ini bisa jadi sinyal positif, tergantung pada kekerasan dan pengulangan pukulan ke air.

Lumba-lumba juga dapat menggunakan tepukan ekor dan siripnya untuk menunjukkan keinginan tertentu, misalnya jika mereka lapar atau hanya ingin bermain.

Sky hopping atau mengintai adalah saat lumba-lumba menjulurkan kepalanya ke atas permukaan air dalam waktu yang lama untuk mengamati sekeliling. Lumba-lumba dipercaya menggunakan teknik ini untuk mengawasi predator. 

4. Komunikasi dengan kontak fisik

Lumba-lumba juga berkomunikasi melalui kontak fisik. Benturan keras dengan kepala adalah sinyal agresif yang digunakan lumba-lumba untuk menangkis pejantan selama periode kawin. Di sisi lain, benturan lembut dan sentuhan menggunakan sirip adalah tanda kasih sayang.

5. Melompat ke luar permukaan

Kebanyakan dari kita mungkin pernah melihat atraksi lumba-lumba melompat keluar dari air.

Melompat keluar dari air diyakini ilmuwan sebagai tanda bahwa mereka ingin menunjukkan keremajaannya sambil mengawasi predator di sekitarnya.

Selain sekadar pamer, melompat keluar dari air membantu menghemat energi untuk bergerak. Melompat di udara lebih sedikit memerlukan upaya daripada berenang mendorong air.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/13/070200623/serba-serbi-hewan-5-cara-lumba-lumba-berkomunikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke