Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Caranya Lebih Dekat dengan Kucing, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Kucing merupakan hewaan yang sulit untuk didekati, bahkan bisa dikatakan bahwa kucing adalah hewan angkuh jika dibandingkan dengan anjing.

Jika Anda merasa bahwa kucing sulit diajak untuk berteman hal itu menandakan bahwa Anda belum berbicara dalam bahasanya.

Hal yang bisa dilakukan adalah tersenyum kepada mereka, tetapi bukan dengan cara manusia. Penelitian baru menemukan cara bahwa manusia bisa berkomunikasi dengan kucing.

Dilansir dari Science Alert, Kamis (29/10/2020), bahwa senyum dengan cara kucing adalah dengan menyipitkan mata dan berkedip secara perlahan.

Ilmuan telah memastikan bahwa ketika manusia melakukannya, maka kucing akan mulai mendekati dan menerima manusia, hal ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

Psikolog Karen McComb dari University of Sussex di Inggris telah mempelajari perilaku hewan dan salah satunya kucing. Ia merasa sangat senang dapat menunjukkan bahwa kucing dan manusia bisa berkomunikasi dengan cara tersebut.

"Itu adalah sesuatu yang telah diduga oleh banyak pemilik kucing, jadi sangat menarik untuk menemukan bukti untuk itu," tutur McComb.

Seekor kucing yang rileks dan bahagia akan mengekspresikan wajah mereka dengan setengah tertutup dan dengan kedipan lambat, seperti senyuman pada kucing. Hal tersebut mirip dengan mata manusia yang menjadi sipit ketika tersenyum.

Ketika manusia mengisyaratkan hal tersebut itu akan dianggap sebagai ungkapan bahwa Anda ramah dan terbuka untuk berinteraksi dengan kucing.

Tim psikolog merancang dua eksperimen untuk menentukan apakah kucing berperilaku berbeda terhadap manusia yang berkedip lambat.

Pada percobaan pertama, pemilik berkedip perlahan pada 21 kucing dari 14 rumah yang berbeda.

Setelah kucing itu menetap dan nyaman di satu tempat di lingkungan rumah mereka, pemiliknya diperintahkan untuk duduk sekitar satu meter dan berkedip perlahan ketika kucing itu melihat mereka.

Kamera akan merekam wajah pemilik dan wajah kucing, dan hasilnya dibandingkan dengan bagaimana kucing berkedip tanpa interaksi manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing lebih cenderung berkedip lambat pada manusia setelah manusia berkedip lambat, dibandingkan dengan kondisi tanpa interaksi.

Percobaan kedua melibatkan 24 kucing dari delapan rumah yang berbeda. Kali ini, bukan pemiliknya yang mengedipkan mata, tetapi para peneliti, yang sebelumnya tidak pernah melakukan kontak dengan kucing itu.

Sebagai kontrol, kucing-kucing tersebut tercatat merespons kondisi tanpa berkedip, di mana manusia menatap kucing tanpa mengedipkan mata.

Para peneliti proses yang sama seperti percobaan pertama, menambahkan tangan yang terulur ke arah kucing. Mereka menemukan bahwa kucing tidak hanya lebih mungkin untuk berkedip kembali, tetapi mereka lebih mungkin untuk mendekati tangan manusia setelah manusia itu berkedip.

"Studi ini adalah yang pertama secara eksperimental menyelidiki peran berkedip lambat dalam komunikasi manusia-kucing," kata McComb.

Hal tersebut bisa dipraktikkan di rumah dengan kucing Anda, atau kucing yang ditemukan di jalan, ini adalah tindakan yang baik untuk meningkatkan ikatan dengan kucing yang sifatnya angkuh.

"Cobalah mempersempit mata pada kucing seperti yang Anda lakukan dalam keadaan santai tersenyumlah, diikuti dengan memejamkan mata selama beberapa detik. Anda akan menemukan tanggapan mereka dengan cara yang sama dan Anda dapat memulai semacam percakapan, " tutur McComb.

Jika Anda mengatakan bahwa kucing angkuh mungkin ada masalah pada diri Anda, bukan pada kucing karena kucing akan menanggapi manusia yang menerima mereka dengan baik.

Seekor kucing akan menggambarkan ciri-ciri kepribadian manusia yang tinggal bersamanya, ini bisa saja berkaitan dengan alasan kucing mengangkat kepala ketika manusa yang tinggal dengannya bersedih.

Ikatan kucing dan manusia sangat dalam, bahkan kucing dapat mengenali nama yang diberikan, meskipun mereka lebih sering untuk mengabaikannya.

Sulit untuk mengetahui alasan kucing berkedip lambat, tetapi hal tersebut mungkin saja diartikan sebagai niatan baik manusia untuk mendekatnya. Tatapan yang tak putus bagi kucing diartikan sebagai ancaman.

Mempelajari cara meningkatkan hubungan kita dengan hewan yang penuh teka-teki ini juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan kesehatan emosional mereka, tidak hanya di lingkungan rumah, tetapi juga di berbagai situasi yang berpotensi menimbulkan stres.

Temuan ini berpotensi untuk dapat digunakan dalam menilai kesejahteraan kucing di berbagai pengaturan, termasuk praktik kedokteran hewan dan tempat penampungan.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/29/163100023/begini-caranya-lebih-dekat-dengan-kucing-studi-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke