Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ancaman Karhutla 4 Provinsi di Indonesia Berpotensi Terbakar Luas, Ini Pencegahannya

KOMPAS.com- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta pandemi Covid-19 dianggap sebagai ancaman ganda untuk negara Indonesia di tahun 2020.

Sembari berupaya mengatasi persoalan pandemi Covid-19, mitigasi karhutla menjadi fokus penanganan yang tidak bisa diabaikan.

Sepert diketahui, di Indonesia, karhutla sudah menjadi bencana yang terus berulang setiap tahunnya, bahkan sudah berlangsung selama lebih dari tiga dekade.

Umumnya, bencana kebakaran hutan dan lahan seringkali terjadi dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan yaitu pada musim kemarau.

Sementara, saat ini Indonesia sedang berada di musim kemarau yang diperkirakan masih akan berlanjut hingga Oktober mendatang.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P3ML) Wiendra Waworuntu mengatakan mitigasi dan respon penanggulangan pada wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan menjadi penting.

Serta, pada situasi karhutla tahun ini diperlukan protokol tersendiri untuk mencegah penularan serta penyebaran ISPA dan Covid-19.

"Dampaknya kalau masa kebakaran hutan, ada beberapa jurnal yang mengatakan terjadi peningkatan juga kasus Covid-19 di udara panas, yang akan berdampak pada peningkatan kasus," kata Wiendra dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk Ancaman Karhutla dan Covid-19 di Masa Pandemi, Kamis (13/8/2020).

Senada dengan Wiendra, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan pemerintah sudah menyadari potensi bencana dari ancaman ganda karhutla dan Covid-19 di tahun ini.

Oleh sebab itu, Doni menegaskan perlu ada upaya yang lebih seirus dan lebih optimal lagi untuk menyampaikan ke seluruh lapisan masyarakat agar mencegah terjadinya karhutla.

"Jangan ada yang membiarkan terjadinya kebakaran," tegasnya.

Untuk memperkuat komitmen BNPB dalam langkah mitigasi karhutla ini, Yayasan Madani Berkelanjutan mengambil inisiatif melakukan analisis mengenai pemetaan Area Rawan Terbakar (ART) dan Area Potensi Terbakar (APT).

Adapun, dalam analisisnya Madani mendapatkan empat provinsi dengan tingkat potensi terbakar paling luas tahun ini, yaitu sebagai berikut.

  1. Riau
  2. Kepulauan Riau
  3. Kalimantan Timur
  4. Sumatera Utara

Setiap provinsi juga diwakilkan setidaknya tiga kabupaten/kota dengan luas area potensi terbakar antara 169 hektare yaitu Kabupaten Karimun sampai luas 6.152 hektare yaitu Kabupaten Natuna.

Tindakan pencegahan karhutla

Doni berkata, fokus BNPB tahun ini akan lebih banyak turun langsung ke unsur-unsur masyarakat untuk mencegah terjadinya karhutla.

"Pencegahan merupakan langkah terbaik," ujarnya.

Adapun tiga langkah preventif atau pencegahan yang akan dilakukan merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan, Muhammad Teguh Teguh Surya menyampaikan pihak sepakat dengan BNPB agar penanganan karhutla tidak hanya fokus di penanggulangan dan pemadaman api, tetapi lebih pada pencegahan.

"Perlu upaya untuk menghentikan bencana karhutla dengan berfokus pada upaya pemulihan lahan gambut dan menghentikan pengrusakan hutan," kata Teguh.

Menjurut Teguh, perlu adanya kerja sama dan komitmen yang serius dari semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, masyarakat dan penggiat lingkungan dalam mencegah berulangnya kejadian kebakaran hutan, baik di tahun ini maupun tahun-tahun yang akan datang.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/15/130200523/ancaman-karhutla-4-provinsi-di-indonesia-berpotensi-terbakar-luas-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke