Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli Ungkap Vaksinasi Beri Risiko Lebih Rendah terhadap Covid-19

KOMPAS.com - Dalam suatu penelitian, para ahli mengungkapkan manfaat vaksinasi yang pernah diperoleh memberikan kekebalan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit.

"Melihat bagaimana Covid-19, kami menemukan bahwa orang yang telah divaksinasi sebelumnya dengan berbagai vaksin, tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena infeksi Covid-19," kata Dr. Andrew Badley, spesialis penyakit menular di Mayo Clinic, seperti dilansir dari CNN, Kamis (13/8/2020).

Umumnya, beberapa orang menerima berbagai macam vaksin, seperti pneumococcus, influenza, hepatitis, dan lainnya.

Oleh sebab itu, ahli imunologi menyebutnya dengan immune training, yakni sistem kekebalan tubuh telah terlatih oleh pemberian vaksinasi sebelumnya.

"Sistem kekebalan tubuh Anda bisa menciptakan respons yang efektif untuk melawan infeksi. Sebuah analogi yang baik bahwa sistem kekebalan Anda sebagai otot, makin sering dilatih, maka semakin kuat saat Anda membutuhkannya," jelas Badley.

Memang belum ada bukti pasti dari vaksin lain yang memberi manfaat pada kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

Akan tetapi, beberapa peneliti menyarankan bahwa hal itu mungkin saja terjadi.

Pada Juni lalu, tim peneliti di Amerika Serikat mengusulkan untuk memberikan dosis penguat vaksin campak, gondok dan rubella (MMR) kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah hal itu membantu mencegah efek paling parah dari infeksi virus corona.

Bulan lalu, sejumlah peneliti juga menemukan negara-negara di mana banyak orang diberikan vaksin tuberkulosis Bacillus Calmette-Guerin (BCG) memiliki lebih sedikit kematian akibat infeksi virus SARS-CoV-2.

Temuan ini sesuai dengan penelitian lain yang menunjukkan vaksin tersebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat secara umum.

Kendati demikian, saat seseorang terinfeksi, meski telah mendapat vaksinasi sebelumnya, banyaknya virus yang masuk ke dalam tubuh juga turut memberi dampak terhadap kekebalan yang telah terbentuk tersebut.

Dalam sebuah penelitian, Dr. Monica Gandhi, spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco dan tim coba melihat bagaimana lebih banyak orang dapat terinfeksi dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Menurut perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, ada sekitar 40 persen orang yang terinfeksi virus corona tidak memiliki gejala.

Sementara itu, soal masker wajah, tim Gandhi menemukan penggunaan masker dapat memberikan manfaat yang berbeda.

"Apa yang dilakukan masker benar-benar dapat mengurangi jumlah virus yang masuk jika Anda terinfeksi," kata Gandhi.

Gandhi menjelaskan dengan mengurangi jumlah virus yang masuk dengan selalu mengenakan masker, maka seseorang dapat memiliki gejala Covid-19 yang ringan, atau tanpa gejala sama sekali.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/13/163100223/ahli-ungkap-vaksinasi-beri-risiko-lebih-rendah-terhadap-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke